TERNATE, KAIDAH MALUT – Ketersediaan kendaraan roda tiga jenis motor Kaisar sebagai armada pengangkut sampah di tiap-tiap kelurahan, menjadi sorotan Komisi III DPRD Kota Ternate.

Angkutan sampah yang awalnya difungsikan untuk kelurahan itu, dinilai belum bisa mengatasi persoalan sampah. Ini terbukti dengan tumpukan sampah yang sampai sekarang, masih terjadi di sejumlah titik di Kota Ternate.

Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif dalam fungsi pengawasan terhadap mitra Komisi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bappelitbangda Kota Ternate, justru mempertanyakan sejauh mana efektifitas pengelolaan sampah dengan mengunakan armada motor Kaisar itu.

Belum lama ini, ada 50 unit Kaisar yang disalurkan pada 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate Tengah dan Utara. Sementara 50 unit sisanya menyusul di tahun 2023.

Menurut srikandi Partai NasDem ini, pengadaan ratusan Kaisar adalah bersifat bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibility) yang mengunakan APBD Kota Ternate, namun hingga saat ini operasi Kaisar belum ada kemajuan yang signifikan.

“Sampai sejauh ini saya coba melakukan pantauan, sebelum ratusan motor Kaisar ada dan saat ini beroperasi. Dan ternayata belum ada perubahan signifikan soal sampah di Kota Ternate, tumpukan sampah di titik pembuangan masih sama, artinya belum ada perubahan perilaku pembuangan sampah,” kata Nurlaela, Sabtu, 03 Desember 2022.

Nurlaela sendiri mengapresiasi apa yang menjadi terobosan Bappelitbangda Kota Ternate, terutama dalam perencanaan mengatasi masalah sampah di Kota Ternate.

Ikhtiarnya, subtansi masalah sampah di Kota Ternate ini belum disentuh maksimal oleh Pemkot. Problem perilaku masyarakat baik di lingkup rumah tangga, industri atau pelaku usaha dan instansi maupun perkantoran.

“Pola atau sistem pengelolaan sampah dengan metode motor Kaisar ini masih dipertanyakan efektifitas, seperti bagaimana metode di tingkat kelurahan, dari pengendara, operasional, honor, tempat penampungan, jalur Kaisar, waktu beroperasi, dan lain-lain. Jika ini tidak dituangkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur) yang baik, maka saya kase ikhtiar saja. Motor Kaisar itu pasti akan berubah fungsi jadi motor angka-angka batu, alat bangunan deng motor angka-angka kalapa,” sentil Nurlaela.

Sebelumnya, malut.kaidah.id pernah mewawancarai Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly pada Senin, 14 November 2022 lalu.

Saat itu Rizal menjelaskan, bahwa plan awal yang dibuat Bappelitbangda dan Dinas PUPR, Kaisar yang dianggarkan melalui APBD Perubahan 2022 itu berjumlah 100 unit.

Namun karena anggaran terbatas, sehingga yang disiapkan hanya 50 unit atau setara dengan anggaran Rp2,5 miliar.

“Kami usulkan 100 unit nilainya Rp5 miliar, hanya yang diberikan 50 unit artinya, hanya setengah dari anggaran awal. Sehingga alokasi yang dibikin jadi dua tahap. Tahap 1 sebesar Rp50 miliar dan tahap 2 Rp50 miliar,” jelas Rizal beberapa waktu lalu.

Ia bilang, armada sampah ini, nantinya akan diberikan ke masing-masing kelurahan di Kota Ternate, dengan jumlah operator dua orang. Mekanisme kerja kedua operator akan dibagi jadi 2 shift.

“Dengan asumsi 1 armada ini bisa melayani dua RT dalam 1 kelurahan. Operator kerja pada shift pertama jam 6 sampai 10 pagi, dan shift kedua dari jam 3 sampai 6 sore,” terangnya.

Sementara di antara shift kosong, jika ada orderan sampah dari rumah warga, maka bisa menghubungi hotline yang dicantumkan pada armada tersebut. Selain itu, kata Rizal, ada juga petugas patroli sampah yang bertugas, memonitoring sampah-sampah di tiap-tiap trans depo.

Untuk jumlah trans depo di Kota Ternate ada 4 unit, tetapi untuk 1 unit di Kelurahan Takoma baru akan dibangun tahun ini. (*)