Selasa, 26 November 2024

Kisruh di Kedaton Kesultanan Ternate, Satu Orang Terluka

Korban insiden di Kedaton Kesultanan Ternate pada Selasa (29/3)/Foto : Istimewa (Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Kisruh dua kubu di Kedaton Kesultanan Ternate, yakni kubu Fala Raha dan Kubu Sultan Hidayat Mudaffar Sjah kembali terjadi hingga mengakibatkan satu korban terluka.

Amatan malut.kaidah.id, kisruh terjadi pada Selasa, 29 Maret 2022 sekira pukul 13.00 WIT di pendopo Kedaton Kesultanan Ternate. Kedua kubu ini terlibat adu mulut hingga terjadi ketegangan dan ada korban terluka.

Berawal dari puluhan massa kubu keluarga Fala Raha datang dan menuju pintu belakang Kedaton Kesultanan Ternate. Kubu Fala Raha ini bertujuan untuk melakukan mediasi, namun ditolak oleh kubu Sultan Hidayat Mudaffar Sjah.

Tak lama berselang, kedua kubu pun mulai saling adu mulut dan saling dorong. Bahkan, ada juga yang menggunakan sejata tajam berupa parang. Sementara dalam insiden tersebut, Hi. Zulkifli Marsaoly M. A, selaku Jogugu menjadi korban dengan luka dibagian dahi.

Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan, terkait persoalan kisruh internal Kesultanan Ternate, pihaknya meminta kepada masyarakat agar jangan terpancing dengan situasi seperti ini.

“Dan untuk para Sultan yang sedang bermasalah di internal silahkan selesaikan masalah dengan baik, jangan membawa massa, jangan bawa masalah ini keluar. Agar kota Ternate tetap kondusif,” tegas Sigit.

Kapolres mengaku, pihaknya sejak hari Minggu 27 Maret 2022 hingga Selasa dini hari tadi, telah melakukan upaya-upaya penyelesaian masalah, diantaranya mediasi. Lantaran, ingin hindari adanya pertemuan besar yang mengakibatkan konflik.

“Maka kami upayakan untuk perwakilan saja. Dan nanti di Polres kami menyediakan tempat fasilitator dan mediator buat keluarga Kesultanan,” ucap Sigit.

Ia juga berharap, para keluarga besar Kesultanan Ternate, agar masalah ini menjadi pendewasaan, bukan berbalas dendam.

“Tetapi mudah-mudahan segera tercapai kesepakatan, sehingga damai kedepannya tidak ada terjadi masalah lagi,” harapnya.

“Terkait masalah budaya sekali lagi, kembali ke adat dan mereka-merekalah yang bisa menyelesaikan ini,” sambungnya.

Sigit bilang, jika dari kedua belah pihak berkenan maka akan di pertemukan ditempat netral yakni di Polres Ternate.

“Sejauh ini berdasarkan pantauan kami ada dari insiden yang terjadi di Kesultanan Ternate terdapat satu korban, sementara masih kita dalami. Kita jelas akan menindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku di negara Indonesia,” pungkasnya.*