TERNATE, KAIDAH MALUT – Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Ternate, Kamis, 30 September 2021.
Amatan malut.kaidah.id, aksi ini berkaitan dengan peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2021.
Korlap aksi, Amrat Zidan dalam orasinya menyampaikan hak dalam perkembangan waktu, mulai dari kebijakan orde baru dengan tegasnya membuka saham seluas-luasnya untuk investor asing sehingga hak tanah para petani menjadi sasaran perampasan.
Hal yang serupa juga terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, perampasan ruang hidup rakyat dirampas secara masif.
“Tanah yang awalnya menjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat, kini berubah menjadi pertumbuhan investasi asing,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus lebih serius melihat kehidupan masyarakat sampai pada mata pencaharian, dan harga komoditinya.
“Agar komoditas unggulan masyarakat Maluku Utara menjadi setara,” katanya.
Dalam aksi itu, Samurai menuntut lima hal penting, yakni:
- Menuntut pemerintah segera bentuk regulasi tata niaga dan peraturan daerah tentang komoditas
- Hadirkan home industry khusus komoditas
- Tolak tambang dan perkebunan kelapa sawit
- Segera bentuk koperasi desa dan fungsi BumDes kelola kopra
- Meminta adanya pemerataan harga komoditas di setiap kabupaten/kota.*