TERNATE, KAIDAH MALUT – National Project Leader Literasi Digital, Thamrin Ali Ibrahim, memberikan edukasi literasi kepada puluhan Paskibraka Kota Ternate. Kegiatan berlangsung di Hotel Boulevard Ternate, Senin, 12 Agustus 2024 malam tadi.

Sebagai narasumber pada Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Thamrin yang gencar dengan kegiatan-kegiatan budaya itu juga menyampaikan, bahwa bertepatan dengan momentum bulan kemerdekaan, berbagai persiapan kegiatan perayaan berlangsung di berbagai daerah. Dalam rangkaian itu pula, sambung dia, terdapat pesan-pesan penting bagi kita yang hidup di era transformaasi digital saat ini, untuk dapat dimaknai bagi upaya membangun bangsa dan negara yang kita cintai bersama.

“Terlebih bagi kalangan generasi muda yang sedang diperhadapkan pada berbagai problematika kebangsaan, dan dinamika kekuasaan di era digital saat ini,” kata Thamrin kepada media ini, Selasa, 13 Agustus 2024.

Revolusi digital yang menimbulkan disrupsi pada berbagai tatanan hidup manusia masa kini, lanjut dia, bisa menjadi tak terelakan.

“Di mana kita tidak sekedar dibuat haus akan informasi, namun juga menjadi bagian dari pencipta informasi. Dengan kata lain kita tidak sekedar menjadi konsumen dari gelombang arus informasi, melainkan pula sebagai produsen aktif,” pungkasnya.

Menurut dia, telah menjadi kewajiban bagi kita untuk cakap dalam memanfaatkan berbagai platform digital dengan tidak menyebarkan informasi hoaks, perundungan, ujaran kebencian, hingga berbagai tindak kejahatan di ruang digital.

“Sebaliknya dengan penuh rasa tanggungjawab harus memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi era digital, melalui berbagai kerja-kerja produktif, berkarya dan berinovasi dengan memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi, bagi kemajuan peradaban manusia,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate, Nuryadin Rahman yang juga hadir saat kegiatan mengungkapkan, dalam berbagai dunia industri yang berkembang di berbagai bidang saat ini, layanan digital diberbagai sektor kehidupan terus mengalami peningkatan para penggunanya, terutama di berbagai platform digital sehingga realitas ini tentu menjadi peringatan bagi generasi muda masa kini.

“Untuk memaknai kemerdekaan bangsa Indonesia ke-79 tahun di era digital saat ini, dengan menyiapkan segala potensi dan kemampuan diri untuk menjawab tantangan masa depan, yang semakin kompleks dimasa kini dan akan datang,” ujar Nuryadin.

Sejalan dengan makna kemerdekaan yang memberi kebebasan berkarya dan berekspresi bagi para generasi muda, bangsa ini juga dituntut untuk tidak semena-mena atas nama kebebasan dan kemerdekaan dalam memanfaatkan berbagai platform digital, yang tersedia tanpa memperhatikan soal etika dan tanggungjawab sebagai pengguna media digital.

Dalam kegiatan itu, turut hadir pula Pricillia Kharie (konten kreator) yang juga berbagi ilmu dan pengalamannya, selama menggeluti dunia digital yang juga aktif dalam berbagai kampanye makin cakap digital.

Di kesempatan itu, Icil sapaan akrabnya itu mengatakan, perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang dengan segala peluang dan tantangannya dewasa ini, turut sebagai media transfer informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masa depan bangsa.

Ia bilang, realitas perkembangan zaman tersebut tentu membedakan karakteristik generasi masa lalu, dengan generasi masa kini di era digital.

“Tak heran, generasi masa kini cenderung disebut sebagai generasi digital yang sangat bergantung pada layanan digital, untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi dalam segala lingkup aktivitasnya, sehingga aspek keamanan digital (Digital Safety) patut pula menjadi perhatian agar diri aman di ruang digital,” paparnya.

Pastinya, sambung dia, persaingan di era transformasi digital saat ini jelas sulit dihindari.

“Seolah kita tak bisa lari dari kenyataan seleksi alam, di mana mereka yang tak sanggup beradaptasi dengan kemajuan jaman era digital secara otomatis, akan semakin ketinggalan bahkan punah,” tukas Icil. (*)