“Karena KONI dan ASPROV tidak berkewajiban, apalagi cabor untuk mencari sumber pembiayaan dalam membiayai akomodasi. Jika secara fisik anggarannya belum ada, maka pemda berkewajiban melakukan pinjaman pada pihak lain, untuk membiayai cabor yang ikut bertanding,” pungkasnya.
“Dengan demikian ketidakikutsertaan Pra PON cabor sepak bola Maluku Utara, bukanlah menjadi tanggung jawab KONI apalagi ASPROV PSSI Maluku Utara,” tegasnya.
Sejauh ini, kata Hasyim, ASPROV PSSI Maluku Utara telah mengambil sebagian tanggung jawab pemprov dalam hal pembiayaan seleksi atlet.
Mulai dari akomodasi pemusatan latihan sampai dengan pengadaan 30 buah bola kaki, kostum latihan dan 2 set kostum pertandingan (20 pemain dan 4 official) serta sepatu atlet, itu sudah ditanggulangi juga oleh ASPROV.
“Selain itu ASPROV telah menanggung uang saku pemain dan honor pelatih. Jadi kalau ada pihak yang menyatakan bahwa ASPROV PSSI tidak punya tanggung jawab terhadap tim sepak bola Pra PON, maka itu salah besar,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan