Senin, 25 November 2024

Bawaslu Ternate Minta Masyarakat Aktif Awasi Pemilu Melalui Program Literasi

Kegiatan Bawaslu Ternate bersama OKP dan Pers (Ist/Kaidahmalut)

TERNATE, KAIDAH MALUT – Bawaslu Kota Ternate menggelar Pembelajaran Pengawasan Pemilu Partisipatif dan Literasi Kepemiluan. Kegiatan berlangsung di Hotel Boulevard Ternate, pada Sabtu, 07 Oktober 2023.

Anggota Bawaslu Kota Ternate yang membidangi Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H) Suryadi S. Abdullah menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi publik dalam proses pemilu.

Dalam kegiatan ini, dua narasumber dari kalangan pers dan akademisi diundang, untuk memberikan pemahaman dan semangat dalam menjaga stabilitas demokrasi.

Menurut Suryadi, pengawasan pemilu partisipatif adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah.

“Karena itu, dengan melaksanakan pengawasan pemilu partisipatif, kita dapat memastikan kualitas demokrasi yang sehat,” singkat Suryadi saat memberi sambutan pembukaan kegiatan.

Sementara, Ketua Bawaslu Kota Ternate Kifli Sahlan mengungkapkan, pemungutan dan penghitungan suara akan segera datang dalam beberapa bulan. Selain masalah keamanan dan kesiapan penyelenggara pemilu, isu percepatan pilkada juga menjadi tantangan yang harus diatasi oleh Bawaslu Kota Ternate.

Kata dia, apabila rencana untuk memajukan pelaksanaan pilkada dari November 2024 menjadi September 2024 terealisasi, maka beberapa tahapan akan bersinggungan dengan tahapan pemilu 2024.

Jika tidak disiapkan dengan baik, sambung dia, maka kualitas pemilu 2024 bisa terancam.

Kesempatan itu pula, Kifli menekankan pentingnya kolaborasi dan kreativitas dalam pengawasan pemilu, yang melibatkan semua pihak.

Menurut dia, Bawaslu Kota Ternate membutuhkan dukungan dari semua pihak, dalam mengawasi proses pemilu secara partisipatif.

Dalam kegiatan itu, CEO kabarpulau.co.id, Mahmud Ici, menyoroti peran penting media dalam proses politik di Kota Ternate.

Ia mengingatkan bahwa, media memiliki peran besar dalam membentuk opini publik dan memengaruhi arah perpolitikan.

Ia juga memberikan contoh pilkada 2007 Kota Ternate, di mana saat itu media arus utama dibagi menjadi dua kubu, yang mendukung kandidat masing-masing.

Olehnya itu, Mahmud Ici berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa sekarang.

Kerumitan semakin meningkat dengan adanya media sosial dan penyebaran informasi palsu. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif pemilu sangat penting.

Media juga ditekan harus memastikan verifikasi informasi, sebelum menghasilkannya menjadi berita.

Selain Mahumud Ici, ada pula pemateri lainnya yakni Muhammad Tabrani, akademisi dari Universitas Khairun Ternate.

Tabrani menjelaskan bahwa, program pengawasan pemilu partisipatif adalah upaya, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengawasan partisipatif dan literasi pemilu.

“Ini bertujuan untuk mendorong warga negara, agar lebih aktif dalam mengawasi proses politik, terutama di Kota Ternate yang memiliki tingkat kerawanan pemilu yang cukup tinggi. Upaya ini diharapkan, dapat mengurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi selama pemilu,” papar Tabrani.

Diketahui, kegiatan pembelajaran pengawasan pemilu partisipatif dan literasi kepemiluan ini, melibatkan peserta dari kalangan pers, mahasiswa, OKP, dan sejumlah komunitas lainya. (*)