TERNATE, MALUT KAIDAH – Kelompok pemuda dari Kelurahan dan Sango dan Kulaba, Kota Ternate, Maluku Utara akhirnya berdamai setelah sempat terlibat tawuran pada Selasa, 31 Agustus 2021 kemarin.
Pertemuan damai itu dihadiri perwakilan kelompok pemuda dari dua kelurahan tersebut. Dari pihak Kelurahan Sango diwakili Junaidi Kamis, sedangkan dari Kulaba diwakili Zulfikar Mohtar. Mediasi perdamaian itu berlangsung di kantor Polsek Ternate Utara, Rabu, 1 September 2021, disaksikan Kapolsek Ternate Utara, Kapolsek Pulau Ternate, Lurah Sango, Plt Lurah Kulaba, dan Bhabinkamtibmas dari masing-masing Kelurahan.
Kedua kelompok ini dinyatakan telah berdamai dan tidak ada masalah lagi. Pernyataan perdamaian itu dibuat secara tertulis ditandatangani bersama.
Ketua Pemuda Kulaba, Julfikar Mohtar saat dihubungi malut.kaidah.id via telepon membenarkan mediasi tersebut. Ia bilang, pihak Kepolisian dari Polsek Pulau Ternate memanggil perwakilan pemuda Kulaba atas dasar pelaporan yang dibuat perwakilan pemuda Sango malam tadi di Polsek Ternate Utara.
Atas laporan tersebut, pihak dari Polsek Ternate Utara dan Polsek Pulau Ternate langsung melakukan mediasi antarkedua pihak. Tujuannya tujuan agar kisruh tarkam itu dapat segera selesai.
Julfikar mengatakan saat mediasi berlangsung, pihak pemuda Sango mempertanyakan mengenai pengobatan korban saat kejadian bentrok. Namun, karena ada juga korban di pihak pemuda Kulaba, dan tidak diketahui pelaku yang melakukan pelemparan saat bentrok itu terjadi sehingga akhirnya disepakati untuk ditangani masing-masing pihak.
Sementara itu, Lurah Sango, Rustam Alting yang juga ikut dalam mediasi tersebut, mengatakan, sudah tidak ada lagi kisruh di antara dua kelompok pemuda ini. Dia berharap, tidak kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi.

“Saat mediasi berlangsung, kedua pihak telah sepakat tidak akan saling menuntut dan melakukan tindakan melawan hukum,” kata Lurah Sango.
Dia mengapresisai sikap Ketua Pemuda Kulaba dan Ketua Pemuda Sango dalam mediasi tersebut. Karena mediasi itu terjadi atas inisiatif mereka sendiri.
“Itu contoh baik dan patut diteladani para pemuda lain di Kota Ternate yang mengedepankan pikiran positif bukan fisik,” katanya.
Menurut dia, kedua Kelurahan ini bersaudara. Dimana dua-duanya berada di bawah Heku Kesultanan Ternate, yang secara kultur, mereka adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Kesepakatan damai itu berdasarkan pada semangat Bobaso se Rasai atau rasa kasih dan sayang yang merupakan salah satu dasar falsafah Kesultanan Ternate,” cetusnya. *

Tinggalkan Balasan