SOFIFI, KAIDAH MALUT – Jelang bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriah, PT Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sofifi melakukan pemeliharaan jaringan di Kota Tidore Kepulauan pada, Senin, 15 Maret 2022.
Pemeliharaan jaringan dilakukan seperti pembersihan ranting dan dahan dari pohon-pohon yang ada diarea jaringan listrik yang ada di sejumlah titik seperti, Desa Lifofa, Desa Nuku, dan sekitarnya.
Manager Keuangan dan Umum PT PLN UP3 Sofifi, Harry Hayr mengatakan, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kerja nyata PLN dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Supervisor Konstruksi UP3 Sofifi, Muhammad Fadli menjelaskan, pihaknya saat ini telah melakukan pemeliharaan jaringan, guna mengantisipasi tidak ada pemadaman listrik selama Ramadhan mendatang.
“Pemadaman tetap bisa terjadi apabila bersifat bencana seperti, menempelnya ranting atau dahan pohon, pohon tumbang yang mengenai jaringan, longsor dan lainnya,” jelas Fadli.
Menurut Fadli, ini merupakan kegiatan rutin dan wajib dilakukan. Apalagi dilokasi pemeliharaan jaringan memiliki kantor pelayanan PLN.

“Pemeliharaan jaringan ini wajib rutin dilakukan, karena kita punya PLN Kantor Pelayanan Payahe. Hanya saja ada kendala seperti tanaman warga yang tidak mau ditebang, dan mereka ini perlu disosialisasi lagi, namun ini akan memakan waktu lama lagi,” bebernya.
Sebelum melakukan pemeliharaan jaringan, kata Fadli, PLN ULP Sofifi sudah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada warga yang tanamannya nanti akan ditebang.
“Sebelum pemeliharaan jaringan kita temui pemilik pohon yang berada di jaringan sebelum pemangkasan,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Fadli, selama pembersihan masih terdapat kendala dilapangan lantaran masih ada warga yang belum punya kesadaran, tentang pentingnya keamanan pasokan energi listrik dan bahayanya, semisal ketika ada bagian pohon yang menempel bagi keselamatan warga disekitar area pepohonan. Selain itu, lokasi yang dikerjakan masih ada beberapa jenis pohon milik warga seperti, pohon kelapa, pohon aren dan pohon ukuran besar lainnya. Dimana pohon-pohon tersebut, justru akan mengganggu jaringan listrik dan keselamatan warga sekitar jika tidak mau untuk ditebang.
“Tadi sudah kita lakukan sosialisasi, tidak ada titik temu, karena ada warga yang tidak mau merelakan tanaman kelapa sekitar 9 pohon itu untuk ditebang. Sedangkan yang kemarin saja di Desa tetangga itu ada warga yang merelakan pohon kelapanya hingga 12 pohon. Kami berterima kasih kepada warga yang sudah paham benar tentang keselamatan ketenagalistrikan dan pentingnya pasokan listrik yang andal,” imbuhnya.
“Masing-masing orang punya persepsi yang berbeda dan kita juga mengakui itu, untuk tidak memaksa kehendak mereka, namun kedepan kalau terjadi sesuatu seperti pohon roboh ke jaringan, semoga warga tersebut bisa bertanggung jawab,” sambungnya.
Walau begitu, pihaknya bersyukur lantaran warga di Desa Lifofa banyak yang merespon pembersihan yang dilakukan. Dengan pemahaman warga setempat, bahwa tanaman milik warga juga ada yang mengganggu jaringan, sehingga diizinkan untuk dipangkas maupun ditebang.
“Yang kita mau itu kalau boleh ditebang agar supaya di kemudian hari tidak ada lagi gangguan,” ujarnya.
Selain kendala negosiasi, Fadli mengaku ada kendala akses jalan. Pasalnya, proses normalisasi jaringan untuk penyuplaian tenaga listrik butuh jalan yang bagus.
“Seperti kita lihat bersama akses jalan dari Desa Lifofa sampai di Desa Nuku itu medannya berlumpur,” terangnya.
Fadli bilang, ketika kondisi normal PLN memang seringkali dilupakan dan diabaikan. Namun, PLN juga seringkali menjadi sasaran kekesalan pelanggan ketika terjadi gangguan. Dan tanpa disadari bersama, bahwa kunci dari baiknya pasokan listrik ada pada kerjasama khususnya, antara PLN dan warga pemilik pepohonan.
“Kami tidak ingin dipuji, kami hanya ingin ada pengertian saja dari warga yang mana sebagian besar adalah pelanggan PLN, agar punya kesadaran dengan merelakan tanaman mereka untuk ditebang,” cetusnya.
Pemeliharaan jaringan ini bukan hanya untuk kepentingan Ramadhan atau hari besar lainnya, tetapi sebagai sarana penunjang utama untuk kegiatan belajar bagi siswa di malam hari.

“Dimana ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” ucapnya.
Sekadar diketahui, pemeliharaan jaringan yang dilakukan mulai dari Selasa, 8 Maret 2022 yang dilakukan oleh 21 orang petugas, diantaranya personil dari PLN UP3 Sofifi bersama dengan PLN ULP Sofifi dan PLN Kantor Pelayanan Payahe.*

 
											 
																	
															 
															 
															 
															 
							 
							 
							 
							 
								 
								 
								 
								 
								
Tinggalkan Balasan