TERNATE, KAIDAH MALUT – DPD PDI Perjuangan Maluku Utara terus melakukan “pembersihan” kader yang dinilai melanggar aturan partai.
Sampai saat ini, sudah ada dua nama yang direkomendasi DPD PDIP untuk pergantian antarwaktu (PAW). Di antaranya anggota DPRD Malut Astri Tiarasari Yasin, dan anggota DPRD Kota Ternate, Munira Sagaf.
Surat usulan Munira dimasukkan ke DPP Selasa, 01 Agustus 2023, bersamaan dengan surat usulan Astri dan ibunya, anggota DPRD Halmahera Tengah Muttiara T Yasin.
Hanya saja, Muttiara telah lebih dulu mengundurkan diri dari partai dan DPRD pada pekan lalu.
Sekretaris DPD PDIP Malut Asrul Rasyid Ichsan mengungkapkan, Munira diusulkan PAW lantaran mencalonkan diri di Pemilihan Legislatif 2024 dengan partai lain.
“Munira Sagaf diusulkan PAW karena pindah caleg Partai Hanura,” ungkapnya.
Munira sendiri duduk di parlemen usai menggantikan posisi Merlisa Marsaoly, yang mengundurkan diri lantaran mencalonkan diri sebagai Wali Kota Ternate.
Selama menjabat, Munira beberapa kali diterpah masalah.
Bahkan, masalah yang ia hadapi sampai dua kali dilaporkan ke polisi atas tudingan penipuan dan penggelapan.
Buntutnya, PDIP tak lagi mengakomodir namanya dalam daftar calon sementara (DCS) Pileg 2029 yang dimasukkan ke KPU belum lama ini.
Baca halaman selanjutnya…
Terpisah, Anggota DPRD Kota Ternatr Munira Sagaf yang dikonfirmasi via telepon mengaku, sebagai kader PDIP tentu menerima putusan yang diberikan partai.
Menurutnya, ini merupakan dinamika dalam berpolitik. Hanya saja, ia merasa tidak puas dengan alasan DPC PDIP yang tiba-tiba tak mengakomodirnya sebagai caleg.
“Prinsipnya itu keputusan partai dan saya tidak mau mengintervensinya. Ya biarkan keputusan partai saja. Saya legowo menerimanya,” kata Munira.
Disentil soal pencalegannya ke partai Hanura, Munira membantah. Ia mengaku, sampai saat ini belum menautkan hatinya ke parpol mana pun.
“Sampai saat ini tidak ada parpol mana pun yang saya ikut gabung. Memang ada beberapa parpol yang melamar ada dari Hanura, Perindo, ada PSI dan beberapa partai yang lama. Cuma saya tidak memberikan keputusan,” ungkapnya.
Baca halaman selanjutnya…
Mengenai keinginannya untuk bertarung lagi di Pileg 2024, ia sendiri belum bisa memastikan hal tersebut.
Ia bilang, alasan DPC tak mengakomodirnya sebagai caleg PDIP membuatnya bingung. Sebab, ia sendiri sama sekali tidak bergabung di parpol mana pun.
“Tapi kalau Ketua DPC Ibu Merlisa alasannya soal masalah pribadi saya, saya rasa Ibu ketua baperan. Karena selama ini saya belum pernah dipanggil untuk klarifikasi, dan ini saya anggap penyerangan pribadi. Ya saya jalankan saja apa yang jadi keputusan partai,” tukasnya. (*)

Tinggalkan Balasan