TERNATE, KAIDAH MALUT – Mantan staf administrasi DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Maluku Utara, Hartina Nyong, membantah tuduhan miring yang dialamatkan kepada mantan Ketua DPW Iskandar Idrus.

Sebelumnya, Sekretaris DPW PAN Malut Jamrud Wahab dalam konferensi pers, Senin, 22 Mei 2023, menyebutkan bahwa Iskandar menyuruh supir pribadinya mengambil aset PAN berupa laptop yang berisi dokumen penting PAN.

Tuduhan itu menurut Hartina sangat tidak benar. Sebab laptop merk Lenovo itu sampai sekarang masih disimpannya di rumah.

“Sampai sekarang laptop masih aman di Tina. Kalau mau ambil silahkan,” jelas perempuan yang akrab disapa Tina ini, Senin sore tadi.

Tina mengemukakan, bahkan setelah mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPW, Iskandar lah yang memerintahkan dirinya untuk segera mengembalikan laptop tersebut ke pengurus DPW PAN.

Perintah Iskandar itu menyusul setelah mengetahui bahwa Tina pun telah mundur dari Staf Administrasi PAN, tanggal 01 Mei 2023 lalu.

Baca halaman selanjutnya…

Saat perintah lewat chat WhatsApp itu diterimanya, lanjut Tina, karena hari sudah malam dirinya menyampaikan akan mengembalikan laptop tersebut besok pagi.

“Keesokkannya saya ke rumah Sekwil, saya komunikasi dengan Pak Sekwil bahwa Tina mau ke rumah antar laptop, oh Iyah Tina jam sekian. Setelah datang ke rumah pak sek beliaunya tidak ada,” jelas Tina menirukan percakapannya dengan Jamrud.

Karena pintu rumah tertutup rapat, Tina mengaku kembali melapor ke Jamrud. Namun, laporannya lewat chat WhatsApp itu tidak pernah direspon.

Tak dapat menemui Jamrud, Tina pun sempat meminta petunjuk Iskandar yang kemudian memerintahkan dirinya bisa menyerahkan laptop itu langsung ke Bendahara DPW, H. Ibrahim.

Alhasil, upayanya pun sia-sia. Bahkan, dua kali bolak-balik ke rumah H. Ibrahim di Kelurahan Bastiong, Kota Ternate, tidak juga berhasil bertemu bendahara DPW ini.

Saat dikontak, Ibrahim hanya menyebutkan berada di luar karena ada hajatan dan akan menghubunginya kembali, namun nyatanya tidak lagi menghubungi.

Baca halaman selanjutnya…

“Tina komunikasi lagi, chat tidak dibalas. Ya sudah, untuk mengamankan karena Tina pikirnya ini barang penting supaya tidak jatuh di tangan yang salah maka sampai sekarang masih aman di tangan Tina,” timpalnya.

Dengan begitu pula, dia menegaskan bahwa apa yang dituduhkan kepada Iskandar sangatlah tidak benar.

“Jadi berita yang keluar yang katanya Iskandar Idrus menghalang-halangi (Bacaleg) salah satunya itu (Laptop) tidak benar. Bukti chat-nya ada di saya,” cetusnya.

Keluarnya dari staf administrasi di DPW PAN, tambah Tina, juga merupakan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan siapapun. Kini, dia sudah pindah ke Partai Gerindra Provinsi Maluku Utara dan dipercayakan menjadi staf admin Badan Saksi. (*)