TERNATE, KAIDAH MALUT – Ketua DPW PAN Maluku Utara Tutur Sutikno menanggapi pernyataan anggotanya, yang menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan orang yang munafik.
Tutur bilang, para pengurus partai yang telah menyatakan sikap undur diri, otomatis bukan kader PAN lagi.
“Mereka tidak berhak lagi mengatasnamakan pengurus partai. Terutama yang konferensi pers tadi itu, semuanya sudah mundur dari pengurus DPW. Jadi lebih tepatnya lagi itu konferensi pers mantan pengurus,” kata Tutur, Jumat, 05 Mei 2023.
Persoalan anggota DPRD Fraksi PAN di seluruh Indonesia yang membayar 20 persen dari gaji, ke DPP itu adalah tabungan partai.
Ia memastikan jika tabungan tersebut aman dan tidak sepeser pun digunakan oleh DPP.
“Tabungan itu adanya di rekening bank transaksi nasional dan tetap aman. Nanti uang itu akan dikembalikan ke daerah masing-masing dalam bentuk uang saksi,” jelas Tutur.
Hal itu dilakukan DPP lantaran selama ini yang menjadi probelem, ketika ada saksi tetapi uangnya kurang, begitu pula sebaliknya.
Olehnya itu, jauh-jauh hari pun, DPP sudah menyiapkan saksi per TPS di seluruh Indonesia. Kemudian dananya bersumber dari DPRD provinsi, kabupaten/kota sampai DPR-RI.
“Semuanya 20 persen, dan itu pun masih kurang. Maka itu Bang Zulkifli Hasan juga akan menambah kekurangan itu. Beliau (Zulhas) cari uang juga untuk itu,” terangnya.
Ia mencontohkan jika TPS sebanyak 1 juta, kemudian per saksi bayarannya Rp200 ribu maka partai butuh dana Rp200 miliar. Tentu dengan begitu, tabungan partai tidak cukup.
“Jadi DPP akan mengembalikan uang itu ke mereka. Dan itu sudah terjamin bahwa setiap saksi Rp200 ribu. Karena ada juga daerah-daerah yang tidak ada anggota dewan PAN, makanya Ketum akan menyiapkan dana untuk daerah tersebut, karena otomatis daerah tersebut tidak ada tabungan fraksinya,” timpalnya.
Menurutnya, hal tersebut telah menjadi aturan partai untuk menabung. Bahkan tiap rakernas pun, pihaknya selalu melaporkan jumlah tabungan.
Sementara itu, persoalan DPP tidak mengusung Iskandar Idrus ke DPR RI lantaran DPP menilai Iskandar tidak memiliki potensi untuk mendulang suara. Pasalnya, PAN dapil Maluku Utara belum pernah mendapat kursi.
Sementara rekomendasi DPP untuk tiga figur tersebut, sudah melalui lembaga survei internal yang notabenenya, massa pendukung masing-masing masih terbilang banyak.
Sedangkan Iskandar Idrus hanya meraih sebanyak 2.404 suara di DPRD provinsi pada tahun 2019 silam.
“Kita harus melihat realitas di lapangan, yang menunjukan potensi masing-masing calon anggota DPR. Datanya itu otentik, jadi Ketum tidak ada kepentingan pribadi. Dan Ibu Nita Budi Susanti adalah pengurus Puan DPP PAN,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan