TIDORE, KAIDAH MALUT – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengundang seluruh bacalon kepala daerah dan wakil, untuk menghadiri Taaruf Cakada di Four Points Sheraton, Makassar, Ahad, 05 Mei 2024.

Taaruf cakada dihadiri para bakal calon kepala daerah yang mengikuti penjaringan PKB, baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota yang ada di seluruh Indonesia. Para peserta cakada dibagi beberapa zona, termasuk bakal calon yang berasal dari Kota Tidore Kepulauan.

Salah satu bakal calon yang hadir yakni Ahmad Laiman dari pasangan MASI AMAN (Muhammad Sinen-Ahmad Laiman). Bang Laiman sapaan akrab Ahmad terlihat menghadiri kegiatan dengan mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih, dan duduk satu meja dengan Ketua DPC PKB Tidore Murad Polisiri, Wakil Ketua DPRD Tidore Ratna Hamzah, dan mantan Sekda Tidore era 2010-2015 Ansar Husen.

Bang Laiman saat diwawancarai kaidah malut, Senin, 06 Mei 2024 mengatakan, kegiatan DPP PKB itu merupakan ajang silaturahmi yang digelar oleh Ketua DPP PKB. Saat kegiatan, Muhaimin Iskandar menegaskan kepada seluruh cakada terkait delapan poin kebangkitan, yang harus dijalankan para cakada yang nantinya diusung oleh PKB.

“Delapan poin kebangkitan jadi tawaran politik dari PKB kepada para cakada yang akan berkoalisi. Kemarin calon wali kota saya tidak sempat hadir karena kendala tidak dapat tiket, karena full sheet ya. Jadi tidak apa-apa kalau tidak hadir,” kata Laiman.

Menurutnya, pasangan MASI AMAN tetap berkomitmen dan tak bisa dipisahkan, sehingga jika partai menyepakati berkoalisi tentu nanti ada komunikasi intens lagi dengan partai tersebut. Intinya, pasangan MASI AMAN, ingin membangun komunikasi dengan semua partai politik (Parpol) untuk membangun daerah. “Komunikasi itukan bisa saja lewat daftar pilkada, yang nanti bisa diusung oleh partai dengan satu tema besar, dan ketika pasangan yang diusung itu kemudian menang, kan artinya bisa berkoalisi juga untuk kemajuan daerah di Tidore,” ucap Laiman.

Laiman menegaskan, tak ada arahan khusus dalam pertemuan bersama mantan cawapres RI periode 2024-2029 itu. Hanya saja, sambung dia, para cakada lebih ditekankan soal kerja sama dengan merealisasikan delapan poin kebangsaan.

“Jadi poin kebangkitan itu adalah program PKB dan siapa yang diusungkan, harus bisa menjalankan poin-poin itu. Soal sinyal dari DPP, Insya Allah dapat dukungan,” ungkapnya bahagia.

Meski begitu, mantan anggota DPRD Tidore Kepulauan dari Fraksi PDI perjuangan itu tetap optimis akan mendapat rekomendasi dari DPP PKB. Tetapi, lanjut Laiman, mereka tetap harus melalui uji kelayakan dan kepatutan (UKK) yang diselenggarakan oleh DPP.

Laiman berharap, PKB bisa memberi dukungan bagi pasangan MASI AMAN, sehingga ketika momentum Pilwako 27 November 2024 mendatang, PDI Perjuangan bisa bersama-sama mewujudkan visi dan misi membangun daerah seperti yang diharapkan Muhaimin Iskandar.

“Pasangan MASI AMAN tetap solid dan terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai koalisi seperti Gerindra, Nasdem dan PKB,” tukasnya.

Terpisah, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Julham kepada kaidah malut menyatakan, sejumlah bakal calon baik wali kota maupun wakil wali kota yang mendaftar lewat DPC PKB Tidore turut memenuhi undangan Ketua DPP PKB atau yang dikenal Cak Imin.

Bakal calon yang hadir dari Tidore di antaranya Murad Polisiri, Abdurrahman Dano Soleman, Ahamd Laiman, Kombel Pol (Purn) Djafar Sadik, Ratna Namzah, Ridwan Muhammad Yamin, Salahuddin Adrias, dan Ansar Husen.

Julham bilang, taaruf cakada dikemas samahalnya silaturahmi lantaran Cak Imin ingin lebih dekat mengenal para figur cakada di daerahnya masing-masing.

Setelah kegiatan silaturahmi itu, nantinya, sambung Julham, para cakada akan mengikuti UKK di Jakarta guna memperoleh rekomendasi tahap satu.

“Waktunya belum pasti, karena masih menunggu jadwal dari DPP. Yang pasti semua cakada wajib ikut UKK, kalau tidak ikut, dianggap gugur,” tegasnya.

Julham menambahkan, untuk bakal calon dari internal mendapat keistimewan dari DPP. “Karena di internal ada kaders yang ikut, maka ada kesempatan khusus. Dan itu menjadi pertimbangan DPP,” tandasnya. (*)