HALUT, KAIDAH MALUT – Salah satu nasabah Bank BRI Cabang Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara, mengeluhkan sistem keamanan bank tersebut. Pasalnya, nasabah berinisial MF itu tiba-tiba kehilangan uangnya padahal tidak melakukan transaksi apapun. 

MF menduga akun rekeningnya dibobol. MF pun mendatangi Kantor BRI Tobelo pada Selasa, 11 April 2023 untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

Ia mengaku belum sebulan menjadi nasabah BRI, namun uang sekitar Rp7 juta di rekeningnya hilang.

MF baru mengetahui uang di tabungannya hilang saat hendak membuat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI Cabang Tobelo.

Saat itu, MF yang hendak menarik sejumlah uang yang dikirimi cucunya untuk THR harus menerima kenyataan pahi, jika saldo di rekeningnya tidak mencukupi.

Padahal ia mengaku, jika saldo di tabungannya belum pernah ditarik.


MF saat itu juga kaget, sebab semenjak membuka rekening baru ia tidak pernah melakukan penarikan, namun saldo di tabungannya berkurang.

Merasa janggal, ia kemudian melapor dan meminta petugas BRI untuk melakukan print out transaksi. Ternyata ada beberapa kali transaksi misterius dengan nominal penarikan masing-masing Rp1,8 juta sebanyak tiga kali transaksi dan satu penarikan Rp2 juta, sehingga tersisa saldo Rp55 ribu.

MF mengungkapkan telah menghubungi kantor BRI pusat melalui layanan yang ada di kantor BRI Cabang Tobelo, dan menyampaikan laporan kejadian hilangnya saldo di tabungannya.

”Saya sampaikan bagaimana proses pengembalian uang saya yang ada di saldo sebanyak Rp7 juta. Mereka hanya minta nomor HP saya, dan bilang akan menghubungi kembali dalam waktu 2 menit, tapi ternyata hingga 15 menit saya tidak dihubungi balik,” ujarnya.

Karena itu, MF meminta tanggung jawab pihak BRI. Sebab ia tidak pernah melakukan transaksi tapi uangnya hilang di rekening.


”Saya ini kan menabung di bank agar uang bisa aman, tapi ternyata hilang. Harus ada tanggung jawab dari pihak bank, tidak bisa lepas tangan karana kami nasabah sudah mempercayai pihak bank untuk menyimpan uang,” pungkasnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala BRI Cabang Tobelo Wirasto dalam keterangan persnya menyatakan, BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan MF dan BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut.

“Di mana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering. Yang bersangkutan menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab baik melalui digital atau phone scam sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses,” ungkapnya, Rabu, 12 April 2023.

Wirasto bilang, BRI berempati atas hal tersebut. Namun bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

“BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta diimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” jabarnya. 


Ia menambahkan, pihaknya juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun.

“BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya,” ujarnya. 

“BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui website www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI, Facebook Bank BRI, Youtube Bank BRI, dan Tiktok @bankbri_id. Info lebih lanjut dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi Contact BRI 14017/1500017,” pungkas Wirasto. (*)