TERNATE, KAIDAH MALUT – Pecinta sepak bola di Maluku Utara harus berbangga, karena saat ini telah hadir klub baru, yaitu Malut United FC.
Klub sepak bola ini milik PT Malut Maju Sejahtera. PT Mineral Trobos Group juga ikut membantu Malut United FC.
Saat ini manajemen klub sepak bola Malut United FC kian mematangkan kesiapan klub.
Manajemen terus melakukan persiapan untuk berlaga di Liga 2 November mendatang.
Klub ini juga sedang merekrut pemain lokal. Manajemen memerlukan kuota 70 persen untuk pemain asal Maluku Utara.
Bukan hanya itu, manajemen juga tengah mempersiapkan homebase Malut United FC.
Meski belum mendapatkan titik terang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, soal kerja sama pengelolaan Stadion Gelora Kie Raha, namun manajemen Malut United terus berupaya.
Bahkan manajemen memiliki rencana untuk membuat homebase di Kota Manado atau Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
Direktur PT Malut Maju Sejahtera (Badan hukum Malut United FC) Zainuddin Umasangadji memaparkan, kehadiran Malut United FC bermula dari rasa kepedulian seorang pencinta sepak bola.
Pecinta sepak bola memiliki aktivitas usaha bidang pertambangan di Provinsi Maluku Utara, PT Mineral Trobos, yakni David Glenn.
David selalu mengamati perkembangan pasang surut persepakbolaan di Maluku Utara.
“Mengutip pendapat beberapa pencinta sepak bola di Maluku Utara, tentang kecintaan masyarakat Maluku Utara pada dunia sepak bola, bahwa bagi orang Maluku Utara, agama nomor satu, sepak bola nomor dua,” papar Zainuddin dalam konferensi pers, di K62 Resto Ternate, Kamis, 06 April 2023.
Ia menjelaskan, sejak akhir tahun 2022 pihaknya memulai pembicaraan antara kedua pihak.
Pembicaraan tersebut dibantu oleh jajaran PT Mineral Trobos dengan beberapa tokoh/praktisi sepakbola nasional maupun dari Maluku dan Maluku Utara.
Para tokoh itu adalah mantan Exco PSSI Dirk Soplanit, Match Com PSSI Maurice Tuguis, mantan Manajer Persiter Asghar Saleh, dan Askot PSSI Ternate Muhdin Taha.
“Dari beberapa kali pembicaraan baik di Ambon, Manado dan Jakarta, maka disepakati untuk memulai langkah-langkah hukum, ke arah “take over” salah satu klub sepak bola yang termasuk dalam liga 2, untuk kemudian dibeli dan dipindahkan domisilinya ke Maluku Utara,” jelas Zainuddin.
Rencananya, manajemen akan membangun stadion di Desa Kusu Kecamatan Oba Utara, Tidore Kepulauan. Luas lahan sebesar 5 hektar, dan sudah pada tahap pembahasan dengan pihak pemilik lahan. Namun, lagi-lagi belum ada respon.
“Kami sudah lakukan pembicaraan dengan pemilik lahan, sisa menunggu respon mereka lalu melakukan pembayaran,” ujarnya.
Zainuddin berharap, masyarakat Maluku Utara bisa menerima Malut United FC untuk berkarya dan mengukir prestasi di kanca nasional.
“Semoga Malut United FC bisa menjadi klub sepak bola, yang bisa mengharumkan nama Provinsi Maluku Utara ke depannya,” harap dia. (*)

Tinggalkan Balasan