Imran Nahumarury selaku pelatih kepala sadar bahwa perjalanan menuju target sesungguhnya, yaitu lolos ke Liga 1, masih panjang.
Pelatih yang pernah membela timnas Indonesia saat masih aktif bermain itu juga ingin memperbaiki sejumlah aspek dalam permainan Laskar Kie Raha, salah satunya finishing atau penyelesaian akhir.
Di babak I, Malut United melontarkan total 11 tembakan dengan 5 on target dan 3 diblok lawan. Tembakan on target ke-5 Malut United menjadi gol. Sementara, tuan rumah melepaskan 5 tembakan (2 on target).
Lalu, di paruh ke-2, Laskar Kie Raha punya 5 tembakan dengan 2 on target. Sebaliknya, lawan hanya memiliki 3 shot dan semuanya off target.
“Masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki. Kekurangan yang terlihat saat melawan Nusantara United adalah finishing. Hal ini menjadi tugas tim pelatih untuk memperbaiki supaya ke depan lebih baik,” kata Imran dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Di samping adanya kelemahan yang perlu diperbaiki, para pemain telah menunjukkan kerja keras saat berusaha memetik kemenangan atas Nusantara United. Kerja keras para pejuang lapangan milik Malut United kemudian berbuah apresiasi dari sang pelatih.
“Saya mengapresiasi kerja keras para pemain Malut United. Mereka sangat bersemangat dan serius menjalani laga melawan Nusantara United,” ujar Imran.
Kualitas dan pengalaman para pemain yang menghuni skuad Malut United turut menjadi faktor penting di balik kemenangan Laskar Kie Raha.
Menurut Muhammad Rifqi yang baru melakoni debut bersama Malut United, kualitas tim sangat membantu dirinya dalam beradaptasi dan menerapkan permainan.