TERNATE, KAIDAH MALUT – Keberangkatan calon paskibraka (capas) perwakilan Maluku Utara, Nanda Maulidya siswa asal SMA Negeri 8 Kota Ternate ke nasional, dibatalkan secara sepihak oleh tim penyelenggara.
Padahal Nanda, dinyatakan telah memenuhi standar capaska pusat dan medical check up dari dokter berkompeten.
Namun, pada H-2 keberangkatan Nanda tiba-tiba dibatalkan.
Amatan media ini, salah satu akun facebook milik Nuansa Mega Tama mengungkapkan, kekecewaan dari pihak keluarga.
Menurut unggahan tersebut, Nanda sudah dinyatakan lolos mewakili Maluku Utara ke tingkat nasional sesuai SK dari pusat.
“Sudah dipublikasi di media, lolos medical check up dari dokter yang berkompeten, diperkuat dengan SK bahwa anak kami Nanda Maulidya terpilih mewakili Maluku Utara menjadi salah satu calon anggota Paskibraka Nasional, namun dicancel tiba-tiba H-2 tanggal keberangkatan. Digantikan dengan anggota cadangan dengan alasan yang dibuat-buat, ada apa???
Banyak kejanggalan yang bisa kami buktikan. Ini bukan soal ambisi kami orang tuanya. Kami hanya ingin keadilan untuk anak kami dan kebenaran bisa terungkap, bila ada oknum yang menjadi dalang di balik semua ini. Kalah menang itu biasa buat anak kami, karena dia juga seorang atlet taekwondo. Namun begitu kami sebagai orang tuanya turut merasakan kekecewaan, beban berat dan rasa malu yang ditanggungnya.
Semoga ada keadilan untuk anak kami, yang selalu berusaha maksimal memberikan yang terbaik untuk kota ini,” begitu unggahan yang ditulis akun tersebut.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif kepada Kaidah Malut, Sabtu, 15 Juli 2023 menyesalkan keputusan pihak terkait.
Baca halaman selanjutnya…
“Intinya, karena dapat laporan dari pihak orang tua ananda ini, saya langsung koordinasi dengan Kadispora Kota Ternate, Pak Sutopo dan Kabid Dispora Provinsi Maluku Utara,” kata Nurlaela.
Nurlaela menuturkan, dari penjelasan dinas terkait, ini merupakan kewenangan BPIP dan panitia pusat.
“Saya langsung kontak Pak Sanches Simbolon BPIP, kaitannya meminta klarifikasi atas kejanggalan ini,” tuturnya.
Nurlaela mengungkapkan, ada sejumlah kejanggalan pada pembatalan salah satu capas tersebut.
“Berkaitan dengan hasil MCU katanya visus mata yang terlalu tinggi, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis pusat atas MCU RSUD Chasan Boesori. Tapi begitu saya minta hasil pemeriksaan tim medis pusat yang menyatakan mata Nanda bermasalah, malah tidak dikirim sampai hari ini,” ujarnya.
Selain soal hasil MCU, Nurlaela bilang, dalam mekanisme pembatalan, kenapa di H-2 baru dibatalkan.
“Padahal kan mekanisme tes yang dilalui sangat panjang, kasihan anak ini sudah diketahui publik mewakili Kota Ternate, masa sepihak dibatalkan dalam waktu H-2,” timpalnya.
Politisi Partai Nasdem itu juga menyebutkan, bahwa tindakan panitia penyelenggara bisa saja mengganggu psikologi anak tersebut.
Mewakili Komisi III, Nurlaela mencurigai, ada indikasi praktek yang tidak jujur yang dilakukan Dispora dalam seleksi calon paskibraka di Kota Ternate.
“ini ada kaitannya dengan mental dan psikis generasi muda kita, cara-cara seperti ini tidan etis dilakukan oleh lembaga BPIP kepada putra-putri terbaik bangsa. Ini ada indikasi nepotisme,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan