Selasa, 26 November 2024

Kampung Ramadan di Pulau Hiri, Ajang Kekerabatan Sosial

Kampung Ramadan II di Pulau Hiri, Ternate (Ist/Kaidahmalut)

Di tempat yang sama, Asghar Saleh selaku penulis buku memberi kesan bahwa mengenang Allahu Yarham Abdul Basir adalah suatu pelajaran penting bagi masyarakat. Bertahun-tahun, generasi Maluku Utara sejak SD didoktrin oleh sistem pendidikan untuk belajar dan menghafal tokoh-tokoh sejarah dari daerah lain, sementara tokoh-tokoh lokal sendiri hilang dari teropong mata pelajaran sejarah di sekolah-sekolah.

“Kita kehilangan identitas kesejarahan. Oleh karena itu, deklarasi Abdul Basir ini perlu dilakukan untuk kita ajarkan generasi kita tumbuh dengan identitas kesejarahannya yang herois dan mengagumkan ini. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Asghar.

Spirit Abdul Basir dan para pejuang lainnya dijadikan sebagai kekuatan membentuk mentalitas anak-anak dan generasi hari ini dan masa depan. Karena itu, Asghar menyarankan perlu dilakukan pengajaran di sekolah-sekolah SD mengenai perjuangan Abdul Basir, terutama SD di Tomajiko.

Sekadar diketahui, sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya ziarah makam para khalifa, peresmian Pangaji Baba Lifa, Pasar Ramadan, deklarasi Abdul Basir sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Doto Ngaji, nobar film dokumenter pariwisata, sedekah anak yatim/piatu dan janda, gendang sahur keliling Hiri, sayembara sastra lisan Ternate, dan seribu obor Pulau Hiri di malam Lailatulqadar. (*)