HALBAR, KAIDAH MALUT – Sebanyak 68 calon jamaah haji (CJH) di Halmahera Barat, dipersiapkan untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2023.

Ini menyusul normalisasi 100 persen kuota jamaah haji di Indonesia, yang ditetapkan Kementerian Agama RI beberapa waktu lalu. Olehnya itu, Kepala Kemenag Halbar, Hasbullah Tahir mengatakan, pihaknya mengundang 68 CJH untuk rapat koordinasi, sekaligus memberikan sosialisasi terkait haji, di aula Kantor Kemenag Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat, 20 Januari 2023.

“Tahun Ini kuota normal calon jamaah haji Indonesia sebanyak 21 ribu sebagai kuota normal itu mulai diterapkan, sehingga kita mengundang seluruh calon jamah haji sebanyak 68 orang ini untuk dapat mengantisipasi persiapan-persiapan sejak dini,” ungkap Hasbullah pada kaidah.malut, Jumat 20 Januari 2023.

Kemenag juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Halbar dalam melaksanakan senam kesegaran, dan kesehatan menyangkut dengan persiapan pemeriksaan kesehatan CJH secara berkala.

“Kemudian ini pula menyangkut kegiatan manasik dan persiapan pelunasan administrasi juga,” kata dia.

Kembali normalnya kuota haji untuk Indonesia, juga diserta dengan kenaikkan biaya naik haji sebesar Rp69 juta per jamaah, sehingga untuk mengantisipasi itu, dirinya berharap agar CJH bisa melakukan persiapan lebih awal. Namun, persoalan kenaikkan biaya naik haji itu, kata dia, masih dalam tahap usulan Menteri Agama dan telah dibahas oleh DPR RI.

“Setelah pembahasannya selesai, maka diusulkan lagi ke Presiden untuk dikeluarkan Kepres tentang besaran biaya haji,” imbuhnya.

Dengan begitu diharapkan kepada CJH Halbar, bisa segera menyelesaikan administrasi.

“Jadi untuk mengantisipasi jangan sampai pelunasan dengan waktu yang singkat yang jatuh, pada bulan Februari sampai Maret ada jamaah yang tidak mampu melunasi, maka hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif,” jelas Hasbullah.

Bagi CJH yang tidak mampu melunasi biaya haji yang sudah diusulkan oleh Kementerian Agama, maka akan ada CJH yang mengisinya kuota tersebut.

“Jadi ketika Kepres keluar, baru itu diatur sesuai waktu yang di tetapkan. Pastinya bahwa kuota haji tahun ini full, dan biayanya juga ikut naik, sehingga perlu diantisipasi dengan cermat,” timpalnya.

Bagi CJH Halbar, saat ini kelompoknya juga sudah dibentuk. Untuk itu, manasik haji diatur sesuai kelompok dan mulai terbiasa satu sama lain.

Setiap kuota sudah ditetapkan dari Arab Saudi, sehingga pihaknya berkewajiban mempersiapkan jamaah, baik itu pengetahuan maupun manasik hajinya.

“Kita juga mengingatkan CJH, untuk estimasi anggaran yang diusulkan oleh Kementerian Agama senilai Rp69 juta, perlu ada langkah antisipasi sambil menunggu Keputusan Presiden tentang penetapan kenaikan biaya haji,” tuturnya.

Sementara bagi CJH yang telah menyetor dengan jumlah tersebut, kemudian keputusan dari pusat berubah, maka biaya itu akan dikembalikan kepada CJH.

“Apabila penetapan Kepres di Rp69 juta itu tidak jadi, tapi sudah terlanjur disetor oleh CJH maka akan dikembalikan ke yang bersangkutan,” tandas Hasbullah. (*)