Jumat, 26 Juli 2024

Gara-gara Sawit, Kelapa Dalam Milik Warga Diserang Hama. HMI Halsel Desak Segera Ganti Rugi

Salah satu anggota HMI Cabang Persiapan Halsel saat melakukan orasi | Foto: Istimewa/Malut Kaidah

LABUHA, MALUT KAIDAH – Keberadaan perkebunan kelapa sawit di Gane, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), mematikan kelapa dalam milik warga di Desa Gane Dalam dan Gane Luar. Semua kelapa dalam terserang hama dan tidak berproduksi lagi.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Bacan, Halmahera Selatan (Halsel), mendesak Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan setempat, segera melakukan ganti rugi kelapa dalam milik para petani di dua desa itu.

“Mestinya dinas terkait bisa memberikan teguran keras kepada pihak PT Gelora Mandiri Membangun (GMM), agar secepatnya melakukan ganti rugi dan melakukan penanganan lebih cepat, agar warga tidak resah akibat serangan hama yang mengakibatkan anjloknya panen kelapa dalam,” tegas Sugiarto M. Taher dalam aksi unjukrasa, Rabu, 8 September 2021 di depan Kantor Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan Halsel.

HMI Halsel menyatakan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kabupaten Halsel, karena cenderung diam dan tidak memerhatikan nasib petani lokal, khususnya masyarakat yang berada di lingkar perusahan.

“Pemerintah harus lebih peka peka melihat nasib petani lokal, khususnya masyarakat yang berada di lingkar perusahan,” kata Sugiarto.

Tidak hanya itu, HMI Halsel juga mendesak pemerintah agar memerhatikan kondisi air sungai di Desa Gane Dalam dan Gane Luar yang sudah tercemar, karena penyemprotan dan pemupukan kelapa sawit oleh pihak perusahaan PT GMM.

“Masyarakat mengonsumsi air sungai itu. Sekarang mereka tidak berani lagi, karena sudah dicemari macam-macam zat kimia dari pupuk,” katanya.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan, Suhdan Kasuba ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak PT GMM, meminta melakukan pengendalian hama kumbang tanduk Oryctes Rhinoceros yang menyerang kelapa dalam milik warga.

“Dan mereka sudah melakukan pengendalian hama kumbang itu,” katanya.

Dia menjelaskan, pada 2018-2019 lalu, Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan juga telah berkunjung ke wilayah Gane Dalam dan Gane Luar, untuk melakukan pengendalian hama ini dan sexava.

“Sebanyak 75 hektare kebun kelapa dalam yang menjadi fokus pengendalian hama oleh kelompok tani yang kami bentuk. Alhamdulilah, sekarang hama juga sudah mulai berkurang,” akunya.

Ia menambahkan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan kelapa dalam warga setempat mati. Dia berjanji akan melakukan peremajaan.

“Dalam waktu dekat kami dari dinas juga akan melakukan monitoring ke PT GMM, dan akan kami sampaikan keluhan masyarakat ini,” tandasnya. *