TERNATE – Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun Ternate, Irvan Koda, mengatakan, Provinsi Maluku Utara kaya potensi perikanan dan kelautan. Tidak hanya perikanan tangkap dan potensi budidaya perikanan laut. Potensi lestari perikanan mencapai 517.000 ton per tahun. Sementara pemanfaatannya baru mencapai 150.232 ton atau hanya sekira 29 persen. Sedangkan yang belum dimanfaatkan 71 persen.
Dia bilang, laut di provinsi itu punya 98 jenis ikan. 74 jenis di antaranya memiliki nilai ekonomis tinggi. Jenis ikan sebanyak itu, terlihat dari hasil tangkapan nelayan setempat.
“Tapi, Maluku Utara punya komoditi unggulan perikanan dan kelautan itu seperti Ikan Tuna, cakalang, Ikan Kerapu, udang vaname dan rumput laut. Potensi sumber daya sekira 1.035.230 ton per tahun,” kata Irvan Koda, akademisi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun Ternate.
Potensi itu, kata dia, didukung oleh wilayah laut Maluku Utara yang cukup luas. Total luas wilayah mencapai 14.801,10 kilometer. Dari luasan itu daratanya hanya 32.004,57 kilometer. Sementara lautannya mencapai 113.795,53 kilometer.
Maluku Utara juga memiliki garis pantai sepanjang 6.823,53 kilometer atau kurang lebih 1/8 dari garis pantai Indonesia. Belum lagi banyaknya jumlah pulau. Di Maluku Utara memiliki 805 pulau, 82 yang berpenghuni sementara 723 pulau tidak berpenghuni dengan satu pulau berada di daerah terluar, yakni Pulau Jiew di Halmahera Tengah.
Luasan itu juga mencakup desa di pesisir pantai sebanyak 856 desa dan 115 desa di pedalaman, atau total 1196 desa tersebar di 8 Kabupaten dan dua kota di Maluku Utara.
Potensi lainnya jumlah nelayan di Maluku Utara mencapai 19056 orang dan pembudiddaya ikan 7439 dari total penduduk 1.25, 771 orang.
Berdasarkan Ekosistem Potensi Kesesuaian Lahan (Ha) Pemanfataan Lahan 2014 (Ha) Presentase Pemanfaatan (%) Air Laut 50.047,49 7,174.84 14.34 Air Tawar 18.741,00 3,232.29 17,25 Air Payau 12.528,50 1.586,68 12,66 Total 81.315,99 11.933,81 14,75
Menurut Irvan Koda, potensi melimpah itu ternyata belum diikuti pengelolaan yang benar-benar menyejahterakan nelayan dan masyarakat Maluku Utara.
Dia berharap, pemerintah setempat serius menggarap potensi dan kekayaan luar biasa itu, demi kesejahteraan masyarakat nelayan.
“Sarana dan prasarana, kapasitas sumber daya nelayan dan keluarga nelayan juga perlu ditingkatkan. Inovasi teknologi dan subsidi modal usaha kepada nelayan harus dilakukan oleh pemerintah,” sarannya. *
