TERNATE, KAIDAH MALUT – Sekda Kota Ternate Jusuf Sunya, membuka kegiatan verifikasi Kota Layak Anak Tahun 2023, di Kantor Wali Kota Ternate, Rabu, 31 Mei 2023.
Acara tersebut menghadirkan Sekretaris Deputi Pemenuhan Anak Kementerian PPPA Meydan Widiastuti, Asdep Perumusan Kebijaka Pemenuhan Hak Anak Fatahillah, Kanwil Kemenkumham Maluku Utara, Kepala Kantor Imigrasi, Kepala BPS, kalangan dunia usaha, LSM serta Tim Gugus Tugas KLA Kota Ternate.
Sebelum verifikasi, kegiatan diawali dengan pemaparan kebijakan pembangunan Kota Layak Anak oleh Sekda.
Jusuf memaparkan, Ternate sebagai kota yang terbuka sekaligus inklusif yang membuka ruang, bagi upaya peningkatan perlindungan dan pengarusutamakan inklusi bagi setiap masyarakat.
“Siapapun dia, apa jenis kelaminnya, dari mana asalnya serta apapun profesinya, tentu memiliki hak yang sama terhadap setiap penerimaan kebijakan pemerintah,” papar Jusuf.
Kota Ternate telah menerima 5 penghargaan Kota Layak Anak (KLA), 2 kali penghargaan tingkat Pratama, dan 1 kali tingkat Nindya.
Menurut Ketua Ikatan Alumni Lemhannas Maluku Utara ini, verifikasi ini menegaskan kembali upaya pemerintah, untuk mempertahankan capaian dan lebih memaksimalkan perlindungan anak di Kota Ternate.
Sebagai responsnterhadap Implementasi kebijakan yang inklusif, tentunya ada empat variabel yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, yang tentunya menjadi kata kunci untuk lebih mengoptimalkan kerangka pembangunan daerah berbasis Kota Layak Anak.
Ia mengaku, Pemkot telah melakukan berbagai langkah untuk mewujudkan KLA sebagai mengejewantahan RPJMN, kemudian turunkan secara inklusi dalam RPJMD menjadi catatan pemerintah, untuk mematangkan langkah-langkah pengembangan KLA.
“Tentunya melalui komitmen dengan tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, mobilisasi sumber daya, sampai pada implementasi rencana aksi daerah maupun tahapan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Tentu semuanya ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah, untuk terus berupaya mewujudkan Ternate sebagai KLA, kota Inklusif bagi anak, bagi perempuan, bagi disabilitas, bagi siapa saja dengan berbagai kondisi,” terangnya.
Baca halaman selanjutnya..
Anak merupakan aset dan investasi terbesar yang dimiliki oleh sebuah bangsa dan negara yang diyakini, mampu menjadi penerus generasi dimasa yang mendatang.
Anak memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan yang diharapkan, dapat berpartisipasi aktif dalam sebuah pembangunan.
Sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun sebagaimana dalam UU perlindungan Anak, yang wajib dilindungi.
“Sebagai perwujudan dan tanggung jawab pemerintah atas ratifikasi konvensi hak anak. Kita semua telah berkomitmen untuk mendukung gerakan World Fit for Children (Dunia Layak Anak), target kita mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) yang tahun 2030 Insya Allah dapat terwujud,” harapnya.
Ia mengungkapkan, secara kuantitatif, presentase anak Indonesia mendominasi bagan demografi.
“Yang menjadi tantangan terbesar kita adalah menghadapi bonus demografi yang beberapa waktu ke depan mesti menjadi ikhtiar, menjadi fokus, serta upaya kita agar lebih maksimal dalam mengelola dan menjawab masalah ini, dengan penyiapan pengembangan sumber daya insaniah yang berkualitas, sehat, cerdas dan dapat dibanggakan,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan