“Lurah pakai DPPK yang dipangkas Rp12 juta lebih per orang, karena itu sesuai pagu anggaran. Sementara camat pakai SPPD camat sendiri yaitu Rp13 juta,” cetus dia.
Marus pun sangat optimis setelah mengikuti Bimtek tersebut. Para peserta juga diyakininya bisa mengimplementasikan pengetahuan penanganan sampah yang diperoleh dari Bali.
Menurutnya, konsep penanganan sampah di Bali bisa dilakukan di Kota Ternate. Walau begitu, ia mengaku hingga tiga hari kepulangan mereka dari Bali, untuk Kecamatan Ternate Utara belum melakukan apa-apa.
“Terus terang kami Kecamatan Ternate Utara belum action, karena menunggu petunjuk dari DLH dan Bappelitbangda, tapi hari Sabtu nanti kami sudah bisa siap, karena armada juga sudah siap,” pungkasnya. (*)