“Alhamdulillah sejak saya dipercayakan menakhodai PDI Perjuangan 4 periode, bak gayung bersambut, melalui kerja keras yang tulus untuk membangun Halmahera Tengah seiring waktu berjalan PDI Perjuangan terus mendapatkan kepercayaan di hati masyarakat Halmahera Tengah. Hal tersebut dapat terlihat dengan jumlah perolehan kursi dari waktu ke waktu, mulai dari 5 kursi, 8 kursi, hingga 10 kursi yang berarti 50 persen kursi di parlemen Halmahera Tengah,” imbuh Mutiara.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mengantarkan kadernya menjadi kepala daerah selama dua periode. Prestasi tersebut membuat DPC Halmahera Tengah dinobatkan sebagai “DPC Pelopor” oleh DPP.
“Sekaligus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Halmahera Tengah dapat mengantarkan kemenangan Pilpres Jokowi dan JK, serta Pilpres Jokowi dan Ma’ruf Amin,” terangnya.
Berbagai prestasi dan kemenangan yang telah diraih bersama, ia berujar, menjadi pelengkap kebahagiaan berjuang bersama PDI Perjuangan yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah kehidupannya.
“Namun tidak ada yang abadi dalam kehidupan ini, pertemuan adalah awal dalam sebuah hubungan dan perpisahan bukanlah akhir dari sebuah hubungan,” ujarnya.
Mutiara bilang, tak pernah terpikirkan bahwa di tahun ini pula, dengan sangat berat hati dan berbagai pertimbangan atas dinamika politik yang terjadi, khususnya di internal PDI Perjuangan Halmahera Tengah, ia pun akhirnya mengundurkan diri.
“Izinkan saya mengundurkan diri, dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kekhilafan saya. Semoga PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang selalu berjuang demi kepentingan rakyat. Saya mengundurkan diri dari partai serta sebagai anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah,” tandas Mutiara. (*)