TERNATE, KAIDAH MALUT – Pengambilalihan RSUD Chasan Boesiorie dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, merupakan kebijakan yang lebih efisien dan menghemat anggaran, dibanding skema investasi senilai Rp1,7 triliun yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Ternate.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda, Selasa, 25 Juli 2023.
Politisi Partai Demokrat itu, terus mendesak Pemerintah Kota Ternate untuk mengambil alih RSUD Chasan Boesiorie, karena pemprov sendiri masih memiliki utang Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp35 miliar selama periode 2021-2022.
Selain itu, saat ini pemprov juga sedang membangun RSUD Sofifi yang akan ditingkatkan menjadi tipe B.
“Melihat dari sisi penghematan anggaran, Pemkot akan lebih diuntungkan karena utang Pemprov hanya sebesar Rp15 miliar. Sementara skema investasi untuk RSUD Ternate dengan jangka pengembalian 10 tahun, terlihat tidak efisien,” kata Heny.
Usulan ini pula sempat disampaikan Heny melalui beberapa media online, namun Wali Kota Ternate Tauhid Soleman saat itu, mengaku belum memikirkan hal tersebut.
Oleh karena itu, Heny menegaskan bahwa pengambilalihan RSUD Chasan Boesiorie merupakan langkah yang tepat dan sejalan, dengan program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ternate tahun 2020-2025.
Baca halaman selanjutnya…