Sementara, Koordinator TEKAD Kabupaten Halmahera Selatan Bahri Saleh bilang, TEKAD adalah program unggulan Kementerian Desa dan PDTT, yang bekerja sama IFAD.
Program ini, kehadiranya untuk memicu serta mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Tak hanya itu, melaui pendampingan yang dilakukan diharapkan pula bisa mengubah prilaku masyarakat desa, dari cara bercocok tanam secara tradisional, selanjutnya menggunakan teknologi tepat guna.
“Targetnya memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi masyarakat desa, terutama yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan saat ini,” jelas Bahri.
Program ini, lanjut dia, menyasar tiga kelompok masyarakat. Yakni kaum difabel, sesuai gender dan rumah tangga miskin.
Target capaian program dengan kelompok penerima manfaat juga, yakni melakukan inovasi pembelajaran, mengatasi kelangkaan pasokan beras terutama di desa.
Karena itu, sambung dia, penting adanya improvisasi dan Inovasi serta kolaborasi. Terutama peran penting, serta dukungan pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Balitbangda, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan bersama koordinator TEKAD, dan fasilitatornya yang terlibat langsung di lapangan.
“Fasilitator berperan penting melakukan pendampingan yang intensif kepada masyarakat, sehingga musyawarah yang dilakukan melahirkan usulan yang bersifat bottom up, dengan metode partisipatif berbasis perencanaan. Pelaksanaannya sampai pada pertanggungjawaban anggaran juga terjamin,” terang dia.
Baca halaman selanjutnya…