TERNATE, KAIDAH MALUT – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara menyiapkan uang kartal sebanyak Rp1,4 triliun, pada bulan ramadan dan persiapan menyambut Idul Fitri 1443 Hijriah.
Uang kartal yang disediakan, terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) Rp100 ribu sampai Rp50 ribu sebanyak Rp1,3 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) ≤Rp20 ribu sebanyak Rp107 miliar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto melalui rilisnya, Selasa, 05 April 2022 bahwa jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pada ramadan hingga lebaran nanti. Dimana, Bank Indonesia memproyeksikannya mencapai Rp876 miliar yang terdiri dari UPB sebesar Rp821 miliar dan UPK sebesar Rp55 miliar.
“Ini meningkat 11 persen dibandingkan ramadan tahun lalu,” kata Eko.
Menurutnya, peningkatan tersebut sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, dan mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat karena pandemi yang mulai terkendali.
Olehnya itu, Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat ramadan dan Idul Fitri, diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran, sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran khususnya pembayaran secara tunai.
Selain itu, Eko bilang, Bank Indonesia Maluku Utara juga bakal menyelenggarakan serangkaian kegiatan dengan tema Serambi Rupiah Ramadan, Belanja Bijak dan Rawat Rupiah.
Kegiatan tersebut, nantinya kata Eko, ada layanan kas keliling secara retail yang berlokasi di depan Kantor Wali Kota Ternate yang berkolaborasi dengan penyelenggaraan bazar ramadan bersama HIMBARA.
“Jadwalnya setiap hari Senin sampai Rabu, mulai tanggal 06 April 2022,” ujarnya.
“Untuk memperoleh layanan penukaran di loket kas keliling, masyarakat terlebih dahulu mendaftar melalui laman https://pintar.bi.go.id satu hari sebelumnya,” sambungnya.
Ia mengaku, untuk ramadan kali ini layanan pemenuhan penukaran uang kartal UPK, menjadi 66 titik jaringan yang tersebar di 10 Kabupaten Kota di Maluku Utara.
“Ini berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011, dimana seluruh bank yang beroperasi di wilayah NKRI berkewajiban melayani penukaran uang kepada masyarakat,” tambahnya.
Disisi lain, ini juga bertujuan mengajak masyarakat agar makin bijak menggunakan Rupiah dalam bertransaksi, tidak berlebihan dan sesuai kemampuan, sehingga fluktuasi harga barang akibat meningkatnya uang yang beredar selama ramadan dapat lebih terkendali.
Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk merawat Rupiah sebagai alat pembayaran, dan salah satu simbol kedaulatan negara.
“Terlebih lagi pada bulan yang penuh berkah ini, tradisi Tambaru Doi berupa kegiatan berbagi rezeki dengan sesama, akan meningkatkan kebutuhan uang yang harus dipenuhi oleh BI,” terangnya.
Dengan begitu, melakukan kesiapan sistem dan layanan kritikal Bank Indonesia, untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia (tunai dan nontunai),serta sistem pembayaran yang diselenggarakan industri.
“Untuk memenuhi kebutuhan transaksi di masyarakat menjelang Idul Fitri nanti, layanan pembayaran melalui sistem BI-RTGS, Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) dan SKNBI akan tetap beroperasi, kecuali pada periode libur lebaran tanggal 02 hingga 03 Mei 2022. Sementara itu, layanan BI-FAST tetap beroperasi sepanjang waktu,” tutupnya.*