TIKEP, KAIDAH MALUT – Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan, Daud Muhammad menyatakan dermaga Pelabuhan Feri Galala di Kota Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut), belum bisa digunakan.
Kepada malut.kaidah.id, Ahad, 10 Oktober 2021, Daud mengungkapkan, jika dilihat dari usia pemasangan beton, hari ini baru memasuki 25 hari sehingga dapat membahayakan kapal yang berlabuh di pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Feri Galala di Kota Sofifi ini, sebelumnya dipastikan hari ini, sudah bisa beroperasi untuk mendukung perhelatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional 2021. Namun, pengerjaan proyek rehabilitasi dermaga belum tuntas dilakukan.
“Kemudian fender border atau kelengkapan dermaga juga belum dicor, jadi masih membutuhkan waktu pengerjaan lagi untuk bisa digunakan,” ungkap Daud.
Menurutnya, pembuatan dermaga memang sudah kelar. Namun tahapannya belum tuntas 100 persen. Ia sendiri mengaku tidak mau terburu-buru dengan pengerjaan pelabuhan tersebut. Walau begitu, ia juga mengatakan pihak ketiga pun belum melakukan penyerahan. Lantaran, untuk catwalk dermaga memang belum bisa digunakan.
“Misalnya sandaran kapalnya itu yang belum kering betul, takutnya nanti kalau kapal sandar dan benturan nanti bisa pecah. Kemungkinan nanti di posisi 35 hari baru bisa dipergunakan,” lanjutnya.
Daud menambahkan, pelabuhan tersebut belum bisa digunakan sebagai akses berlabuhnya kapal saat STQ 16 Oktober mendatang.
Meski begitu, ia mengatakan untuk pengunjung yang akan menyaksikan perhelatan STQ, masih harus melalui pelabuhan Sidangoli, Halmahera Barat (Halbar) dengan jarak tempuh ke Sofifi sekitar 53,1 Kilometer.
“Barangkali selesai STQ, karena masih banyak pekerjaan belum selesai juga, tahapannya masih banyak,” katanya.
Apalagi, kata dia, pekerjaan ini di bawah kendali pihak ketiga, jadi kalau misalnya informasi pembangunan sudah selesai, kalau sudah penyerahan aset, barulah disampaikan kepada masyarakat bahwa Pelabuhan Galala sudah bisa beroperasi.