TIDORE, KAIDAH MALUT – Setelah dilantik pada 20 Februari 2025 lalu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, bergerak cepat wujudkan program 100 hari kerja.
Keduanya berkomitmen mensukses program kerja terutama pada pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Muhammad Sinen saat rapat bersama para tenaga kesehatan (Nakes), yang tersebar di lima kecamatan di Pulau Tidore, Rabu, 12 Maret 2025 di aula Sultan Nuku, kantor Wali Kota Tidore Kepulauan.
Rapat membahas terkait segala bentuk permasalahan maupun kekurangan yang ada di unit kerja masing-masing, serta kendala yang dialami para nakes dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari infrastruktur yang memadai hingga transportasi pendukung yang layak.
Di kesempatan itu, Muhammad Sinen menegaskan bahwa dirinya bersama Ahmad Laiman, siap menerima seluruh bentuk keluhan maupun laporan terkait kendala yang dialami oleh para kepala puskesmas, maupun nakes di Kota Tidore Kepulauan. Hal ini dilakukan untuk membenahi kekurangan yang ada ke depannya.
“Saya dan wakil wali kota Ahmad Laiman meminta kepada semua tenaga kesehatan untuk saling bantu menjaga dan memberikan pelayanan terbaik, kepada masyarakat Kota Tidore Kepulauan. Jika ada sesuatu yang kurang beres atau kurang puas di lingkungan kerja, bisa dilaporkan ke kami berdua kapan saja, kami siap membuka diri menerima bapak ibu,” tegasnya.
Menurutnya, nakes merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan, olehnya itu ia dan wakilnya siap mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran sebagaimana tanggung jawab dan amanah yang diberikan, untuk mengurus seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
Ia menambahkan, terkait pemberlakuan empat hari kerja yang tidak berlaku bagi para tenaga medis, orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini meminta para nakes untuk tidak mengeluhkan hal tersebut, sebab itu sudah menjadi tugas mulia yang harus dijalankan, namun dapat disiasati dengan pemberlakuan shift untuk memenuhi jam kerja maksimal.
“Tenaga kesehatan itu tidak ada yang libur, kerjanya hingga hari Sabtu, maka terkait tunjangan tambahan penghasilan atau TTP juga nantinya akan menjadi catatan, untuk diusulkan ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan terealisasi, karena pemberlakuan jam kerja para tenaga kesehatan, berbeda dengan pegawai umum lainnya,” terangnya.
Ia bilang, seluruh bentuk keluhan dan masukan dari para tenaga kesehatan diterima, untuk selanjutnya ditelaah dan ditindaklanjuti.
Ia juga meminta kepada para kepala puskesmas untuk terus menahkodai puskesmas dengan baik, agar pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal, apalagi menjelang mudik lebaran, tenaga kesehatan juga harus siap bekerja di posko mudik. (*)