TIDORE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mendukung pengalihfungsian sementara Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Kota Tidore Kepulauan, menjadi lokasi Griya Abipraya.
Griya Abipraya adalah sebuah rumah singgah yang dirancang untuk membantu mantan narapidana, dan klien pemasyarakatan dalam proses reintegrasi sosial.
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, berkomitmen untuk memberikan fasilitas terbaik, guna mendukung proses reintegrasi sosial mantan narapidana, di Kota Tidore Kepulauan pada khususnya dan Maluku Utara pada umumnya.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, menyampaikan harapan pemerintah bahwa langkah ini semoga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, dan menerima mereka yang telah menjalani proses pemasyarakatan.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan dua periode ini juga menyoroti pentingnya kerja sama erat antara pemerintah daerah dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas), dalam mendukung pembinaan warga binaan.
“Program pembinaan dan pelatihan keterampilan ini menjadi langkah penting, agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. Harapan kami, masyarakat juga dapat mengubah cara pandang terhadap mereka yang telah selesai menjalani masa pidana,” kata Muhammad Sinen saat rapat bersama Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Tidore, yang didampingi Sekretaris Daerah Ismail Dukomalamo, bersama Dinas Perindagkop UKM dan Dinas PTSP Kota Tidore Kepulauan, Senin (23/12/2024) di ruang rapat sekda.
Sementara itu, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Tidore, Apriyani, menjelaskan, Griya Abipraya adalah inisiatif dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memberikan pembinaan dan pelatihan, kepada klien pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat Pembebasan Bersyarat (PB) atau Cuti Bersyarat (CB).
“Klien yang telah menjalani dua pertiga masa pidana akan menjalani asesmen, untuk memastikan kesiapan mereka mendapatkan pembebasan bersyarat, di Griya Abipraya, mereka tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan, tetapi juga bimbingan rohani mempersiapkan kemandirian setelah reintegrasi,” jelas Apriyani.
Apriyani mengapresiasi Pemerintah Kota Tidore atas fasilitasi dan dukungan penuh yang diberikan. “Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, dan Balai Pemasyarakatan dapat menciptakan program pembinaan yang efektif, sekaligus mengubah stigma negatif terhadap mantan narapidana,” tambahnya.
Keberadaan Griya Abipraya di Tidore, diharapkan dapat menjadi model sukses dalam mendukung reintegrasi sosial dan mengurangi angka residivisme, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. (*)