Kamis, 24 April 2025
Tikep  

Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program PGP di Tidore Angkatan XI Resmi Dibuka

Pembukaan lokakarya 7 untuk guru penggerak di Tidore (Istimewa/kaidahmalut)

TIDORE, KAIDAH MALUT – Guru penggerak adalah seorang guru yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai motivator, penggerak, serta fasilitator dalam menumbuhkan semangat belajar siswa.

Sambutan tertulis Wali Kota Tidore Kepulauan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan, Azis Hadad itu, dibacakan pada pembukaan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan XI Tahun 2024.

Kegiatan berlangsung di Aula Kie Matubu BPMP Provinsi Maluku Utara, Kelurahan Rum Kota Tidore Kepulauan, Senin, 09 Desember 2024.

Guru penggerak memiliki peran utama dalam membantu siswa, mencapai potensi terbaik mereka. Guru penggerak juga membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa, mengembangkan keterampilan mereka, serta memberikan dukungan dan dorongan dalam proses pembelajaran.

“Kami sadari bahwa para guru yang mengikuti program pendidikan guru penggerak yang hari ini, berhasil mencapai tahapan lokakarya 7, yakni panen hasil belajar merupakan sebuah perjalanan yang tak mudah. Namun kami optimis bahwa program ini akan mampu meningkatkan kompetensi para guru, sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid dan mampu membuat program-program sekolah yang berdampak nyata, bagi murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik,” papar Azis.

Azis Hadad menambahkan, bahwa tentunya hal ini akan menambah wawasan, pengalaman dan meningkatkan kompetensi para guru penggerak, agar bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Sebagaimana komitmen Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas kepada para generasi penerus.

“Tak lupa, kami sampaikan terima kasih kepada pihak penyelenggara yakni Balai Guru Penggerak Provinsi Maluku Utara yang terus bergiat membantu para guru, mencapai setiap tahapan dalam lokakarya pembelajaran, agar dapat memenuhi program pendidikan guru penggerak dengan kemampuan yang optimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Provinsi Maluku Utara, Santoso, dalam sambutannya menyatakan, berdasarkan pengamatan, Kota Tidore termasuk paling terbanyak guru penggerak.

Hal ini, sambung Santoso, menandakan bahwa pendidikan di Indonesia Timur lebih khusus di Maluku Utara akan dipimpin oleh Kota Tidore Kepulauan. “Ini menjadi berkah buat generasi penerus dan pendidikan yang ada di Kota Tidore Kepulauan,” ucapnya.

Setelah panen hasil belajar ini, kata dia, akan menghimpun sebagai pengetahuan dan proses belajar pada akhirnya harus sampai pada peserta didik, yang di mana peserta didik usia dini mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. “Di tahun 2025 mereka semua adalah pewaris negeri ini, di mana disebut sebagai generasi emas,” pungkas Santoso. (*)