TIDORE, KAIDAH MALUT – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menghadiri syukuran Ibadah Oikumene, menyusul terbentuknya Forum Oikumene Kecamatan Oba (Foko), Tidore kepulauan, Maluku Utara, Selasa 07 November 2023 malam.

Kegiatan kerohanian itu terpusat di Desa Gita Raja dengan mengusung tema “Torang Samua Basudara Menuju Tidore Jang Foloi”.

Dalam sambutannya, Muhammad Sinen menyampaikan, selamat atas kepengurusan Forum Oikumene Kecamatan Oba (Foko).

“Atas nama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan kami mengucapkan selamat, atas terbentuknya Forum Oikumene Kecamatan Oba (Foko), yang telah menggelar ibadah perdana. Semoga Foko menjadi sebuah wadah yang akan selalu menguatkan persaudaraan dan persatuan, serta menjaga keharmonisan antar umat beragama di Kecamatan Oba, secara khusus dan secara umum di Kota Tidore Kepulauan.

Oikumene menekankan adanya kesatuan dalam keberagaman, yang mana memiliki tujuan menciptakan lingkungan kondusif dan mendukung adanya toleransi antar umat beragama dalam lingkungan.

Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara ini, Oikumene diidentikkan dengan sikap saling menghormati antar agama, keyakinan, dan tradisi masing-masing yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan, di mana masyarakat mampu menghargai adanya perbedaan. Hal ini tentu saja mendorong adanya sikap toleransi dalam lingkungan bermasyarakat.

“Ibadah Oikumene juga diharapkan mampu menjadi penengah, mengatasi diskriminasi, dan juga memfasilitasi integrasi di tengah keberagaman,” ujar Ayah Erik sapaan orang nomor dua di Pemerintahan Tikep itu.

Ibadah Oikumene perdana Foko, juga untuk mempertemukan secara utuh seluruh anggota Foko. Ini pula, sebagai upaya untuk menyegarkan persaudaraan persekutuan di antara umat Kristiani, untuk terus berjalan bersama sebagai saudara di Kecamatan Oba ini

“Oleh karena itu, melalui persaudaraan persekutuan yang terus dibangun, maka diharapkan dapat menular dalam persaudaraan kepada siapa pun, tanpa memandang perbedaaan latar belakang, maupun agama, suku dan lain sebagainya,”imbuhnya.

Berkaitan dengan itu, momentum pesta dekomkrasi juga sudah mulai terasa gaungnya. Untuk itu, diharapkan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Masyarakat diminta tidak mudah terpancing dengan berbagai informasi yang tak bertanggungjawab, yang pada akhirnya akan memecah belah persaudaraan yang sudah ada.

“Mari kita bersama-sama menjaga keharmonisan dengan sesama umat beragama, agar Kota Tidore Kepulauan akan selalu menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapa saja,” tukasnya. (*)