TERNATE, KAIDAH MALUT – Puluhan peserta tergabung dalam komunitas film termasuk siswa SMA dan mahasiswa di Ternate, Maluku Utara mengikuti Workshop Film Pendek.
Kegiatan kolaborasi Kemendes PDTT dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku Utara itu, digelar pada Sabtu, 05 Agustus 2023 di Royal Room Meeting Ternate.
Ke-80 peserta workshop disuguhkan materi, di antaranya
“Jejak Islam Dakwah Digital” yang disampaikan Ketua ICMI Malut, Kasman Hi Ahmad.
Kemudian materi “Teknik Pembuatan Film Pendek” yang disampaikan Saneas/Film Maker, Benny Kadarhariarto dan materi “Generasi Milenial dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban Digital” yang disampaikan Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid.
Penanggung jawab kegiatan, Asgar Saleh mengatakan, workshop ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut lomba film pendek Dakwah dan Jejak Islam Kepulauan, yang digelar atas kerja sama Kemendes PDTT dan ICMI Orwil Maluku Utara.
“Tapi yang tidak ikut workshop juga masih bisa berpartisipasi. Batas pengiriman film tanggal 5 September. 10 September akan pengemuman juara,” ujarnya.
Ia bilang, workshop ini digelar dengan tujuan memberikan pengetahuan praktis di bidang sinematografi kepada masyarakat, terutama anak muda, mendorong kreativitas generasi milenial dalam bidang sinematografi.
“Dan mengeksplore Jejak Islam Kepulauan di Maluku Utara,” tambahnya.
Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang menunjukkan ideologi para film maker, Asghar bilang, kegiatan itu pula menjadi sarana dakwah, edukasi, dan hiburan berbentuk audio visual.
“Melalui film pendek, generasi milenial dan juga generasi Z, dapat mengeksplorasi kreativitasnya, menuangkan gagasannya, terutama film pendek Dakwah dan Jejak Islam Kepulauan,” jelasnya.
Bagi dia, dakwah penting karena saat ini juga menjadi trendsetter di kalangan millenial dalam mengisi kekosongan spiritual. Berbagai bentuk dakwah itu, sambung dia, salah satunya yakni melalui media visual.
“Dan Maluku Utara, selain dikenal sebagai kepulauan rempah, juga menyimpan banyak jejak historis berkembangnya Islam,” tuturnya.
Olehnya itu, Asghar berharap banyak anak muda yang mengikuti lomba film pendek ini, sehingga sejarah penyiaran Islam di Maluku Utara tersebar luas dan lebih banyak dikonsumsi oleh anak muda. (*)