“Kita membutuhkan mitra strategis, untuk mempercepat pembinaan karakter anak bangsa dan Muslimat NU. Bisa mengambil peran pembinaan mental umat, demi terwujudnya pemberdayaan kaum perempuan yang memiliki nilai-nilai akhlak mulia,” ujar dia.
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan, kata Jusuf, Muslimat tentunya memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah daerah dalam memberdayakan umat.
“Apalagi kita punya impian bagaimana mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang merupakan visi bersama secara nasional untuk membangun Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur-atau baldatun tayibatun warabbun gafur,” timpal mantan Kadisnaker Kota Ternate itu.
Sementara itu, Ketua Muslimat NU Rosita Alting mengatakan, bahwa Muslimat NU dalam kiprahnya sebagai badan otonom NU, sangat diharapkan bisa bermitra dan bekerja sama, dengan pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan.
“Setidaknya seperti masalah stunting di keluraha. Para pimpinan ranting kelurahan bisa bekerja sama dengan lingkungan terkecil, kelurahan baik RT, RW maupun kelompok karang taruna dan PKK kelurahan, untuk perbaikan gizi balita agar kita bisa bergerak cepat menuju Indonesia Emas tahun 2045,” kata Rosita.
“Bangga mandiri, sehat, bermartabat karena Muslimat NU selalu berdasarkan pada nilai-nilai hubbul wathon minal iman yang berarti cinta tanah air bagian dari iman,” ujarnya.
Sekadar diketahui, kegiatan pelantikan ini dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama pelantikan untuk pimpinan ranting kelurahan.
Sementara sesi kedua Kecamatan Ternate Selatan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIT.
Di sesi kedua itu ada 14 pimpinan ranting dan pelantikan anak cabang Ternate Utara dilaksanakan pada pukul 15.00 WIT dengan jumlah 3 pimpinan ranting kelurahan. (*)
