TERNATE, KAIDAH MALUT – Hampir sepekan sampah kulit kelapa di kawasan kuliner Kelurahan Mangga Dua Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, belum juga diangkut oleh armada pengakut sampah. Padahal sisa-sisa sampah makanan di areal tersebut, sudah banyak dan menumpuk.
Amatan Kaidah Malut, sampah kulit sampah menumpuk di sepanjang kawasan luliner, tepatnya samping pelabuhan Armada Semut.
Salah satu pedagang di kedai kuliner, Iwan mengaku, setiap hari mereka menyetorkan uang kebersihan, kepada petugas dari dinas terkait.
“Setiap hari torang (kami) bayar uang kebersihan Rp20 ribu ke petugas yang datang menagih, tetapi ini sudah hampir satu minggu sampah tidak diangkut,” ungkap Iwan, Sabtu, 01 Juli 2023.
Senada dengan Iwan, Wati juga menyebut selain membayar retribusi pajak sebesar Rp10 ribu per harinya. Mereka juga ditagih uang kebersihan dari DLH Kota Ternate.
“Setiap hari kan kami setor pajak Rp10 ribu yang disesuaikan dengan torang (kami) punya pendapatan per hari. Tapi kami juga bayar uang kebersihan, hanya ini so (sudah) berapa hari sampah tidak diangkut. Kami jualan makanan baru di depan sampah menumpuk,” ujarnya.
Sementara itu Kepala DLH Kota Ternate, Tonny Pontoh saat dikonfirmasi via telepon, tidak merespons. (*)
