TERNATE, KAIDAH MALUT – Belasan Ketua LPM dan KSM dari beberapa kecamatan mendatangi Kantor Dinas PUPR Kota Ternate. Kedatangan mereka, guna mempertanyakan pembayaran upah kerja padat karya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada sekitar 12 Ketua KSM dan LPM yang datang mempertanyakan pembayaran upah kerja, yang tak kunjung masuk ke rekening KSM.
Salah satunya Ketua KSM Sinar Talangame Kelurahan Bastiong Talangame, Kecamatan Ternate Selatan, Basra Ahmad mengungkapkan, pihaknya merasa ditipu oleh Dinas PUPR Kota Ternate dan Tim Kotaku, soal upah kerja padat karya.
Ia dan beberapa KSM lain pun sempat terbawa emosi, lantaran merasa dibodohi dan dipermalukan oleh dinas terkait.
“Yang pastinya torang dari seluruh Ketua LPM dan KSM, merasa ditipu dan pembodohan oleh Dinas PUPR Kota Ternate lapis deng Kotaku,” ungkap Basri saat dikonfirmasi via telepon, sekira pukul 23.15 WIT pada Senin, 16 Januari 2023.
Menurutnya, kegiatan ini terkesan dadakan. Tahapan pembentukan tim juga hanya pembekalan singkat, yang diikuti oleh keterwakilan dari kelurahan yaitu Ketua LPM.
“Ini juga ada SK penetapan, jadi sebelumnya torang juga ikut pembinaan,” akunya.
Perekrutan tenaga kerjanya pun bervariasi dan disesuaikan mekanisme kerja. Anggarannya sebesar Rp40 juta, dengan total upah kerja untuk 30 pekerja sebesar Rp37 juta.
Setelah dua hari pembentukan KSM, panitia langsung terjun lapangan melakukan kegiatan pada tanggal 02 Januari 2023, dan selesai pada tanggal 09 Januari 2023.
“Kami di bagian selatan rata-rata mulai kerja itu di bulan Januari. Tanggal 10 Januari laporan sudah dikasih masuk. Dorang (Dinas PUPR) kan kase tahu di torang itu, karja sudah depe doi so ada di rekening, padahal torang cek kosong. Itu yang torang merasa ditipu,” ujarnya dengan nada kesal.
Basra mengatakan, ada 12 KSM dan LPM yang menanyakan hal tersebut, di antaranya KSM dan LPM dari Kelurahan Bastiong Talangame, Ngade, Tabona, Tanah Tinggi Barat, Mangga Dua, Toboko, Takoma, Kalumpang.
