TERNATE, KAIDAH MALUT – Kecamatan Pulau Ternate saat ini tengah membangun tempat sampah tematik, di 6 kelurahan.
Setiap kelurahan membuat satu sarana pembuangan sampah, yang disertai taman dan tempat duduk.
Camat Pulau Ternate, Roy Naser kepada malut.kaidah.id, Jumat, 06 Januari 2023 menjelaskan, setiap kelurahan membangun satu tempat sampah tematik.
Konsep pembangunannya memiliki taman dan tempat duduk permanen. Pembangunan tersebut menggunakan anggaran Dana Pemberdayaan dan Partisipatif Kelurahan (DPPK) tahun 2022.
“Kecamatan Pulau Ternate ada 6 kelurahan, masing-masing kelurahan menganggarkan sebesar Rp19 juta lebih, untuk pembuatan tempat sampah. Ini pakai DPPK tahun 2022,” kata Roy.
Meski begitu, Roy juga mempertanyakan bantuan dana dari Dinas PUPR Kota Ternate sebesar Rp40 juta.
Pasalnya, anggaran bantuan tersebut diberikan Dinas PUPR bagi kelurahan yang membangun tempat sampah tematik.
“Kami di Kecamatan Pulau Ternate ada bikin tempat sampah tematik, tapi kami tidak dapat bantuan dari PUPR. Saya juga baru tahu dari beberapa teman camat lainnya, katanya mereka dapat bantuan Rp40 juta dari Dinas PUPR,” cetusnya.
Terpisah Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an Taib saat dijumpai di kantornya, Senin, 10 Januari 2023 menjelaskan, sampah tematik ini merupakan instruksi sekaligus kompensasi 2 persen atas kenaikkan BBM.
Kompensasinya lebih ke pelayanan masyarakat atau kegiatan padat karya. Tematik di Kota Ternate, kata dia, disusun oleh Bappelitbangda Kota Ternate.
“Dinas PUPR terlibat hanya saja lebih ke pelaksanaan fisik. Ada beberapa ide yang kami masukkan juga ke Bappelitbangda, tapi itu yang tetapkan lokasi berdasarkan SK Wali Kota Ternate, melalui Kabag Pemerintahan,” jelas Rus’an.
Program ini juga dikonsepkan sebagai tempat sampah yang estetik, sehingga tidak kelihatan kumuh dan terkesan menjijikan.
Anggaran yang diberikan kepada setiap kelurahan sebesar Rp40 juta, tetapi secara bertahap.
“Jadi kelurahan bikin dulu tempat sampahnya baru ada tahapan pembayaran. Pembayarannya langsung ditransfer ke rekening KSM,” terang dia.
Selain itu, program ini pula kerjasama dengan Tim Kotaku. Sehingga nantinya mereka juga turun melakukan penilaian.
“Jadi Tim Kotaku dan KSM yang turun melakukan pembayaran, sekaligus upah pekerjaan, seperti membersihkan selokan, badan jalan dan lainnya,” tambahnya.
Sementara untuk 6 kelurahan di Kecamatan Pulau Ternate, yang belum mendapat bantuan program tersebut, lanjut Rus’an, itu akan diakomodir tahun 2023.
“Program ini berkelanjutan di tahun ini, jadi kalau ada lokasi atau kelurahan yang belum dapat, Insha Allah tahun ini juga kita akan akomodir,” akunya.
Terpisah, Kabag Pemerintahan Setda Kota Ternate, Wanty Julianty menambahkan, kelurahan yang dapat bantuan yakni lurah-lurah yang memasukkan data.
Menurut Wanty, ini program dengan anggaran tahun 2022. Sementara Bagian Pemerintahan hanya menerima data, lalu diserahkan ke Dinas PUPR Kota Ternate.
“Ini anggaran tahun 2022 sementara ini sudah 2023. Orang minta data tidak kasih masuk, nanti anggaran sudah keluar baru mau minta pembagian,” tukasnya. (*)