Selasa, 26 November 2024

Aksi Karyawan PAM Ake Gaale Jadi Tanggung Jawab Wali Kota Ternate

Karyawan PAM Ake Gaale Ternate, Sarif Hodu | Foto: Nita/Kaidahmalut

TERNATE, KAIDAH MALUT – Perwakilan karyawan Perumda PAM Ake Gaale Kota Ternate, Sarif Hodu menyebutkan, kekesalan ratusan karyawan merupakan tanggung jawab Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman.

Tauhid yang juga sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) semestinya lebih jelih lagi, dalam persoalan yang ada di internal PAM Ake Gaale Ternate.

“Aksi kami ini tidak ada kepentingan politik, masyarakat Kota Ternate pun tahu apa yang kita keluhkan selama ini,” sebutnya, Senin, 19 Desember 2022.

Sebelumnya karyawan melakukan aksi besar-besaran di Kantor PAM dan Kantor Wali Kota Ternate, itu pun, kata dia, karyawan sudah dipertemukan dengan Wali Kota.

Saat pertemuan tersebut, Tauhid berjanji akan memulai semua dari titik nol (awal, red), namun kenyataannya salah satu tuntutan karyawan, yakni revisi gaji Direksi malah tidak sesuai dengan permintaan karyawan.

“Di Perwali Nomor 11 Tahun 2022 itu gaji Direksi gaji tertinggi dikali 2,5 dikali 5, sementara yang direvisi malah gaji tertinggi pegawai dikali 3,75. Kami kan maunya gajinya dipakai 2,5 kali gaji tertinggi pegawai saja,” terang Sarif.

Selama dipimpin oleh ketiga Direksi, Abubakar Adam, Muhdar Assagaf, dan Maslan Deis karyawan merasa tidak mendapatkan hak-hak mereka. Banyak kebijakan yang bertolak belakang dengan kepentingan perusahan dan karyawan, seperti pemotongan insentif karyawan dan juga dana representatif yang terbilang fantastik.

Dalam aksi kali ini, karyawan juga mengembalikan seluruh fasilitas kantor berupa mobil dinas, alat penyetel air dan alat-alat lainnya. Dengan begitu, penyaluran airte ke pelanggan di Kota Ternate terancam macet.

Seluruh karyawan juga bersedia jika tidak digaji, pasalnya hampir sebulan karyawan tidak berkantor di Perumda Ake Gaale.

“Kami semua karyawan siap kalau memang itu keputusan Wali Kota. Tapi kami sayangkan, kami ini beda dengan instansi lain,” tukasnya. (*)