TERNATE, KAIDAH MALUT – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Maluku Utara gelar rapat koordinasi bersama pengurus FKUB dan Kesbangpol kabupaten/kota se-Provinsi Maluku Utara.
Rakor dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 13 sampai dengan 15 Desember 2022, di Hotel Muara Ternate dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku Utara, yang diwakilkan oleh Asisten III, Asrul Gailea.
Tema yang diusung “Pemetaan Potensi Rawan Konflik dan Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Maluku Utara”.
Asisten III Pemprov Maluku Utara, Asrul Gailea mengatakan, tema yang diusung FKUB sangatlah strategis.
Menurut mantan Kadisperindag Maluku Utara itu, rawan konflik bisa terjadi kapan dan di mana saja. Seperti contohnya yang terjadi di Jawa Barat.
“Contoh terkini adalah di Jawa Barat. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk mendeteksi sejak dini potensi kerawanan, yang terjadi di tengah masyarakat,” kata Asrul.
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman, yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas.
“Pertanyaannya, mengapa terorisme harus diperangi?” imbuhnya.
Turut hadir dalam rakor tersebut, Direktorat Binmas Polda Maluku Utara, Kasrem 152/Babullah Ternate, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Maluku Utara, Plt Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, yang diwakili oleh Kasubag KUB, Safri Kamari, dan Ketua FKUB Maluku Utara, Adnan Mahmud.
Ketua FKUB Maluku Utara, Adnan Mahmud menambahkan, melalui rakor tentu semua pihak bisa melakukan pemetaan dan deteksi dini, terhadap rawan konflik di Provinsi Maluku Utara.
Selain itu, lanjut Adnan, dapat membangun komitmen bersama untuk memberdayakan FKUB, sebagaimana amanah Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Fungsi dan Tanggung Jawab FKUB. (*)