Festival Kora-Kora yang dilakukan tidak hanya pada skala lokal, tetapi harus terus didorong sampai menjadi Festival Kora-Kora skala Internasional.
“Meskipun Festival Kora-Kora ini sedikit menguras energi maupun anggaran, tetapi kedepan dengan adanya festival ini dapat memberikan manfaat yang baik,” ujar Sultan.
Sultan berharap Festival Kora-Kora terus berlanjut, sebab berdasarkan sejarah di zaman Sultan Baabullah, Kora-Kora mampu mengarungi dan menguasi 72 pulau.
“Kami meminta Pemerintah Kota Ternate bersama dengan pemangku adat, untuk mengembangkan budaya dan pariwisata dalam rangka memajukan Kota Ternate lebih baik,” pintanya.
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman menambahkan, Pemkot Ternate akan terus berupaya untuk mengembangkan Festival Kora-Kora, agar dapat dikenal secara nasional bahkan internasional.
“Kalau kita laksanakan festival ini biasa saja, maka didapatkan hasilnya akan biasa saja. Kedepan tidak hanya saja, Sail Tidore maupun Sail Morotai, tapi juga ada Sail Ternate. Karena sudah mendapatkan keuntungan, sebab meskipun dilaksanakan Sail Tidore, tetapi sebagian besar para tamu masuk melalui Ternate,” tambahnya.
Melalui momentum Sail Tidore dan HAJAT ke 722 tahun, tentu memberikan keuntungan sangat besar di Kota Ternate, karena kehadiran para tamu dari luar.
“Kota Ternate tidak memiliki sumber daya alam, maka keuntungan yang didapatkan mulai transportasi, akomodasi, perhotelan, penginapan serta rumah makan, keuntungan ini, diharapkan agar mendorong PAD Kota Ternate,” katanya.
“Pariwisata sudah menjadi tren dalam pengembangan ekonomi, olehnya itu paradigma ekonomi akan diubah menjadi ekonomi kreatif, sebab Kota Ternate tidak memiliki sumber daya alam. Apabila ada kegiatan yang dilakukan, maka harus pameran UMKM supaya masyarakat bergeliat dalam pengabangan ekonominya,” pungkas Tauhid. (*)

Tinggalkan Balasan