TERNATE, KAIDAH MALUT – Pasca direlokasi ke Pasar Bahari Berkesan Dufa Dufa, Ternate Utara, Maluku Utara, sejumlah pedagang ikan mengeluh lokasi jualan yang terlalu kecil.
Pedagang ikan ini dipindahkan, lantaran tempat berjualan yang lama sementara direnovasi, dan dialih fungsikan menjadi ruang tunggu Pelabuhan Kapal Mudaffar Sjah II.
Pada tempat yang baru di Pasar Bahari Berkesan, sejumlah pedagang mengeluh bahwa tempatnya terlalu kecil. Imbasnya, tidak semua pedagang kebagian tempat berjualan.
Sekitar 20 lebih pedagang ikan, sementara luasan pasar hanya mampu menampung sebanyak 16 pedagang.
Pedagang ikan yang tidak kebagian tempat pun, terpaksa hanya dapat berjualan bila ada meja pedagang lainnya yang sementara kosong.
Rohana (58 Tahun) salah satu pedagang ikan mengatakan, karena luasan bangunan terlalu kecil, para pedagang ikan pun harus patungan untuk membangun bangunan panggung di belakang pasar.
Bangunan panggung dari kayu balok dan papan itu dijadikan tempat, untuk puluhan cold box ikan.
“Untuk bangun ini anggarannya sekitar Rp 20 juta lebih. Itu dari patungan kita semua pedagang,” kata Rohana sambil menunjukkan bangunan panggung yang telah tertata cold box ikan, Selasa, 25 Oktober 2022.
Anggaran patungan pedagang ini pun kata Rohana, oleh Disperindag Kota Ternate dijanjikan bakal diganti.
Selain janji itu, kata dia, Disperindag pun menyampaikan ke pedagang ikan bahwa pasar ikan akan diperluas, ketika pedagang sayur dan rempah dipindahkan ke tempat baru yang masih satu bangunan di pasar tersebut.
“Sedangkan ini karpet saja dorang (mereka) Disperindag masih janji, karena lantai ini licin. Apalagi janji bongkar di sana baru kasih pindah pedagang rempah, kapan?,” kata dia.
Selain masalah tempat yang sempit, berjualan ikan di tempat baru tersebut kata Rohana, tidak selaris manis tempat yang lama.
Dalam sehari di pasar lama, dirinya bersama pedagang lain bisa menjual ikan hingga meraup Rp1 juta lebih. Sedangkan di tempat yang baru untuk memperoleh Rp500 ribu sehari pun sulit.
“Jadi ikan 100 kilogram itu 4 sampai 5 hari baru habis, dulu di pasar lama itu 2 hari saja sudah habis,” ungkapnya.
Ibu tiga anak itu menambahkan, dirinya bersama pedagang ikan lainnya berharap, agar janji pemerintah melalui Disperindag Kota Ternate bakal memperluas pasar ikan bisa disegerakan.
Selain itu, janji mengganti uang patungan para pedagang membangun bangunan terapung untuk cold box juga harus ditepati, begitu pula rehabilitasi lantai bangunan pasar ikan karena terlalu licin. (*)