TERNATE, MALUT KAIDAH – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate membuka rekrutmen 109 Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga pendidik, dianggap justru akan menimbulkan masalah.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A. Wahid, alasan pemberhentian 80 orang Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan Pasar oleh Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, yakni persoalan keuangan anggaran yang terbatas. Sementara pada Agustus 2021 mendatang, Pemkot justru akan membuka rekrutmen bagi ratusan PTT tenaga pendidik.
“Bayangkan saja, pemberhentian 80 orang Satgas Pasar, karena dengan alasan anggaran, toh kenapa pemerintah malah mau mengangkat 190 PTT tenaga guru. Makanya pemerintah harus berhati-hati jangan menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah,” tegasnya.
Itu sebabnya, lanjut dia, Komisi II DPRD Kota Ternate meminta jangan menyelesaikan masalah dengan menambah masalah.
“Makanya kita meminta agar pemerintah lebih cerdik,” pungkasnya.
Ia bilang, pengangkatan 109 PTT juga penting, tetapi dengan alasan Pemkot bahwa anggaran terbatas, ini justru menjadi kekhawatiran, karena ini juga berkaitan dengan hak pekerja.
“Makanya saya khawatir, jangan sampai gaji mereka tidak bisa dibayar lagi. Jadi Pemkot harus melakukan kajian, karena kita belum tahu pemkot mengangkat PTT itu tahun sekarang atau tahun depan. Tapi kita memberikan ikhtiar sejak awal,” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk honor PTT sejak dulu hingga sekarang pun hanya satu juta. Dari aspek kemanusiaan, itu harus dipertimbangkan.
“UMK kita kan sudah di atas Rp2 juta, masa kita hanya berikan Rp1 juta untuk yang lulusan sarjana dan lulusan SMA hanya Rp900 ribu. Dari sisi kemanusiaan itu perlu dipertimbangkan lagi,” tambahnya. *