TERNATE, MALUT KAIDAH – Meski pembangunan pemecah ombak (breakwater) di Dermaga Hiri sempat tertunda, kini dermaga yang terletak di Kelurahan Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat ini segera ditenderkan.
Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Isnain Pansiraju, mengungkapkan PUPR baru menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pembangunan Pemecah Ombak Dermaga Hiri beberapa hari lalu.
Ia bilang, DPA yang telah diserahkan oleh Bagian Keuangan itu, total anggaranya mencapai Rp1,4 milliar.
Ia menjelaskan, dari total anggaran itu, terbagi atas tiga item kegiatan. Di antaranya, penyiapan dokumen tahapan perencanaan, dengan total anggaran sebesar Rp100 juta, dokumen lingkungan, serta kegiatan fisik yang menelan anggaran sebesar Rp1,2 miliar.
Dari ketiga item tersebut, sambungnya, karena alokasi anggaran hanya Rp100 juta untuk dokumen tahapan perencanaan, maka hanya melalui Penunjukan Langsung (PL). *
Pada tahapan perencanaan sendiri, ditargetkan di bulan Agustus nanti sudah harus tuntas, kemudian dilanjutkan dengan pelelangan pekerjaan fisik.
“untuk pekerjaan fisik ditargetkan bulan September sudah mulai berjalan. Dan saat ini panitia juga sudah ada SK pejabat pelaksana yang ditertibkan,”sambungnya. Jumat 16 Juli 2021.
Disentil soal waktu pelaksanaan kegiatan fisik yang hanya berjalan sekitar tiga bulan, apakah dapat mempengaruhi kualitas Breakwater, dia mengaku belum dapat memaparkan lebih terperinci.
Pasalnya, ini juga mengacu pada kerangka acuan dokumen perencanaan yang nantinya disiapkan oleh pihak ketiga.
“yang pasti dokumen perencanaan yang disiapkan juga, melihat berbagai apsek. Terutama geometrik laut. Selain itu, proses penginputan data juga yang nantinya merekomendasikan model bangunanya seperti apa,”akuhnya.
Menurut dia, untuk pengembangan perencanaan, PUPR hanya pada sisi bagian laut, khususnya pembangunan Breakwater, sedangkan untuk sisi darat itu menjadi tanggung jawab Dishub.
“jadi kalau untuk perencanaan pengembangan kedepan disisi darat, mungkin dari Dishub yang lebih tahu. Yang pasti untuk pelakanaan kegiatan hanya untuk kegiatan fisik dan tahapan perencanaan,” pungkasnya.
Pembuatan Breakwater sendiri, sebelumnya tertunda lantaran belum ada kejelasan terkait penggabungan nomor rekening dua intansi, yakni Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas PUPR kota Ternate.