TERNATE, KAIDAH MALUT – Hampir 8 jam melakukan aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sembako, ribuan massa aksi akhirnya melakukan hearing bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Senin, 11 April 2022.
Meski sempat ricuh dan ditolak pendemo untuk hearing, namun aksi sejak pukul 10.30 WIT hingga Pukul 18.00 WIT itu tetap melakukan hearing bersama Sekretaris daerah (Sekda) Kota Ternate, Jusuf Sunya.
Sekda Kota Ternate Jusuf Sunya didampingi Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan, seluruh aspirasi yang disampaikan massa aksi mahasiswa, akan dikaji oleh Pemkot Ternate kemudian akan disampaikan ke Pemerintah Pusat.
“Semua aspirasi yang disampaikan terkait tuntutan-tuntutan harga BBM, saya kira itu kebijakan Pemerintah Pusat dan aspirasi mahasiswa mewakili masyarakat ini, tetap didengar oleh Pemkot Ternate dan akan kita kaji dan kita sampaikan ke Pemerintah Pusat,” kata Jusuf ditengah-tengah massa aksi.
Selain, kenaikan harga BBM yang menjadi poin penting pada aksi serentak ini, massa aksi juga meminta agar tidak ada kenaikan tarif PPN.
“Tentunya ini juga dirasa berat oleh masyarakat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi siklus perekonomian,” ucap Jusuf.
Olehnya itu, sambung Jusuf, Pemerintah Pusat juga harus mempertimbangkan kembali soal kebijakan kenaikan tarif PPN.
“Jadi ini akan tetap kita sampaikan ke Pemerintah Pusat, bahwa ini tuntutan masyarakat Kota Ternate, masyarakat Maluku Utara yang juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia,” tegasnya.*