TERNATE, KAIDAH MALUT – Puluhan warga dan para nelayan di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jambula Menggugat (AMJM), melakukan aksi dengan memboikot PT Pertamina (Persero) Ternate, Kamis, 07 April 2022.
Aksi tersebut terkait, kebocoran pipa pada saluran di dasar laut yang mengakibatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Solar tumpah, dan mencemari perairan Jambula serta merusak ekosistem laut.
Berdasarkan data yang diperoleh malut.kaidah.id, kebocoran pipa saluran terjadi pada saat kapal Musi dan Latomas, melakukan distribusi BBM jenis Pertamax dan Solar pada 05 dan 06 April 2022.
Dengan insiden tersebut, tentu membuat warga dan nelayan setempat merasa gelisah lantaran tumpahan minyak, sudah menyebar ke pesisir pantai dan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.
Koordinator Aksi, Aldrian Ishak dalam orasinya meminta, Pertamina harus bertanggung jawab dengan kesehatan masyarakat setempat.
Pasalnya, dengan adanya insiden tersebut, kata Aldrian para nelayan justru kesulitan bernapas saat melaut, lantaran uap minyak yang menyengat naik ke permukaan laut.
Pertamina juga diminta harus bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan bawah laut, dan menyiapkan buis untuk tugboat berlabuh.
Dengan kejadiaan ini, warga yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan juga mendesak, petinggi Pertamina agar mencopot Kepala HSE dan K3, sekaligus mencopot OH di Pertamina.
“Kami minta mereka itu dicopot, karena terlalu lamban dalam penanganan tumpahan minyak tersebut,” tegas Aldrian.
Disisi lain, massa aksi juga meminta agar harga BBM segera diturunkan. Mengingat harga BBM saat ini tembus Rp12.750 per liter, dan untuk eceran bisa mencapai Rp17 ribu per liter.*