TERNATE, MALUT KAIDAH – Buruknya penanganan pelayanan kesehatan yang dikeluhkan warga kelurahan Mayau kecamatan Batang Dua, hingga menyebabkan warga meninggal, Sekretaris Satgas Covid 19 Kota Ternate, M. Arif Gani mengungkapkan Satgas akan segera memanggil pihak Dinas Kesehatan Kota Ternate dan Puskesmas Mayau.
“ini kita akan koordinasi dengan dinas terkait dan pihak Puskesmas Mayau terkait penanganan untuk pulau terluar ini,”ucap Arif kepada wartawan, Selasa 13 Juli 2021.
Arif bilang, sejauh ini berdasarkan laporan yang diterima, untuk kecamatan Moti, Batang Dua dan Hiri sejak Desember 2020 zero kasus (nol kasus).
“Dengan adanya kasus di kelurahan Mayau ini, pastinya Satgas akam segera lakukan koordinasi dengan Dinkes, serta memanggil kepala Puskesmas Mayau terkait informasi-informasi yang diperoleh atas keluhan warga,”kata Arif.
Soal kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) didaerah tersebut, Arif mengaku sudah mendistribusikan APD keseluruh wilayah. Ia juga bilang, untuk APD itu digunakan pada saat terjadi kasus.
“kita drop APD sejak 2020 itu ke semua wilayah di 78 kelurahan yang ada di Kota Ternate, Puskesmas juga kita bagikan obat-obatan dan vitamin,”sambungnya.
Menurutnya, untuk APD digunakan selagi terjadi kasus, dan jika sudah terpakai APD akan dibakar.
“APD itu kan abis dipakai langsung kita bakar, kecuali seperti sepatu lars dan lainnya yang nanti kita semprot Disinfektan,”pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy ketika dikonfirmasi mengaku sudah mendapatkan bantuan APD dari Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK).
“kita dapat bantuan dari WVI dan IFK, dan sudah siap untuk berangkat,”kata Nurbaity.
Ia juga menambahkan, telah mendapatkan bantuan alat Rapid Test Antigen dari RSUD Chasan Boesorie sebanyak 50 buah.
“Jadi di RSUD Chasan Boesorie dapat 50 buah alat Rapid Test Antigen. Ini tergantung transportasi, kalau sebentar jadi ke lokasi yah kita berangkat,
APD saya tidak tahu berapa banyak, nanti semua akan dibawa ke Batang Dua,”pungkasnya.