TERNATE, KAIDAH MALUT – Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, M.Syarif Tjan mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate akan ikut berpartisipasi pada Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke 771 tahun.
Sekretaris Panitia Festival Barangka 2021 DLH Kota Ternate ini bilang, DLH juga akan mengadakan Festival Barangka yang dimulai sejak 24 hingga 27 Desember 2021 dan pengumuman pemenangnya pada 29 Desember 2021 bertepatan dengan peringatan HAJAT ke 771 tahun.
Menurutnya, festival ini berbeda dengan festival lainnya yang biasanya ditonton orang.
Pasalnya, kata Syarif, festival ini tidak menjadi tontonan, tapi lebih pada upaya melibatkan partisipasi masyarakat dalam merawat dan menjaga kebersihan barangka.
“Festival ini nantinya akan merubah mindset masyarakat dalam memandang Barangka. Dengan festival ini, barangka tidak dipandang sebagai tempat membuang sampah tapi lebih pada fungsi ekologis,yaitu mengaliri air hujan dan resapan air hujan yang harus dijaga kebersihan dan keasliannya,” jelas Syarif, Selasa, 14 Desember 2021.
Bahkan, sambung dia, bisa dijadikan lokasi selfie instagramable. Lantaran, sudah saatnya barangka dijadikan teras Kota bukan tempat pembuangan sampah.
Festival Barangka ini hanya dikompetisikan pada 3 Kecamatan yang dinilai memiliki kepadatan penduduk dan banyaknya volume sampah, yaitu Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Selatan dan Ternate Utara.
Untuk komponen penilaiannya terdiri dari kebersihan barangka, tingkat partisipasi masyarakat, keindahan dan tingkat naturalisasi barangka.
Selain itu, pihaknya juga akan menggelar Festival Sadaqah Sampah, dimana setiap kecamatan yang berhasil mengumpulkan sampah yang memiliki nilai jual seperti plastik terbanyak, itulah yg akan dinilai dan untuk hasil penjualan akan disedekahkan ke yang berhak menerima.
“Festival lainnya yang ikut dihelat dalam memeriahkan HAJAT 771 Kota Ternate adalah Festival Proper, yaitu festival Program peringkat kinerja pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup. Festival ini diperuntukkan kepada pelaku usaha yang bergerak dibidang Pariwisata seperti hotel dan restoran yang ada di Kota Ternate,” tambahnya.
Lanjut dia, ada beberapa komponen yang jadi rujukan penilaian antara lain, pengolahan air limbah, pengelolaan drainase, persampahan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan penghematan energi dilingkungan usaha.
Ketiga festival ini pada prinsipnya sebagai starter awal dalam mengedukasi dan mengajak warga Kota Ternate, untuk selalu merawat barangka dan menjaga kebersihan kota.
“Kalau ditanya anggaran dari mana? Secara tegas saya jawab semuanya anggaran non APBD. Modal utama kita hanyalah semangat membumikan visi dan misi Pak Wali Kota yaitu mewujudkan Ternate Mandiri dan Berkeadilan (Andalan),” tandasnya.*