TERNATE, KAIDAH MALUT – Manager Tim Jurnalis Ternate, Yunita Kadir menyatakan protes terhadap kinerja panitia pertandingan sepak bola antar Jurnalis dalam SIWO PWI Cup Malut 2021.
“Kami tim sepak bola Jurnalis Ternate melayangkan protes terhadap kinerja panitia SIWO PWI, atas surat keputusan Nomor: 02/KEP/SIWO.PWI-MALUT/XII/2021 tentang Pemberian Sanksi pada Tim Jurnalis Ternate pada Minggu, 12 Desember 2021, usai laga antaramedia yang mempertemukan Halsel FC Versus Jurnalis Ternate di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Sabtu, 4 Desember 2021,” ungkap Nita sapaan akrab Manager Tim Jurnalis Ternate saat konferensi pers, Senin, 13 Desember 2021.
Nita bilang, ada beberapa poin keberatan yang diajukan ke panitia, diantaranya :
- Panitia SIWO PWI tidak memverifikasi lebih dulu para pemain atau media tempat pemain bekerja secara independent, sebelum pertandingan berlangsung.
- Keputusan sanksi diskualifikasi baru dikeluarkan usai laga pertandingan.
- Keputusan dibuat atas dasar ‘curiga’ terhadap 6 pemain yang dianggap bukan wartawan dan atas dasar nama-nama pemain tidak ada dalam Daftar Susunan Pemain (DSP).
Menurut Nita, dalam keputusan diskualifikasi yang dikeluarkan panitia terdapat sejumlah kejanggalan, diantaranya :
- Dalam pertandingan sebelumnya, Kowar FC mengajukan protes secara lisan ke tim Halbar FC. Tapi panitia lebih dulu mengeluarkan putusan terhadap Jurnalis Ternate.
- Dalam surat keputusan Nomor: 01/KEP/SIWO.PWI-MALUT/XII/2021 tentang pemberian sanksi pada tim Pers Halbar FC, panitia memutuskan bahwa pemain atas nama Ilham Muhammad sebagai penjaga gawang, tidak diperbolehkan bermain pada laga yang tersisa. Faktanya, yang bersangkutan dimainkan saat laga antara Kowar FC versus Pers Halbar FC pada Sabtu, 11 Desember 2021. Padahal, surat keputusan dikeluarkan sebelum Halbar FC vs Kowar FC bertanding.
- Jika pemain harus murni wartawan, kenapa dalam laga antara Pers Halteng dan Pers Halut FC, terdapat seorang politisi NasDem dan seorang anggota Polisi bernomor punggung 90 yang dimainkan tim Pers Halteng FC.
- Jika pemain harus murni wartawan, kenapa tim SIWO PWI FC memainkan seorang politisi NasDem.
- Sebelum laga antara Jurnalis Ternate Vs Pers Halsel FC, kami sempat meminta pihak panitia untuk memainkan 2 (dua) memain, yakni Udi Lahabato dan Gunawan Anwar mengantikan Muhammad Hatta Abdan dan Mawan Din Hatari, yang sebelumnya telah dicoret. Hasilnya, panitia penyetujui itu. Tapi kemudian kembali dipersoalkan sebagaimana surat keputusan di atas.
Olehnya itu, Yunita berharap agar pertandingan SIWO PWI Malut 2021 dihentikan, karena didalam laga tersebut diduga panitia memihak ke salah satu tim.
“Saya minta lebih baik pertandingan ini dihentikan saja, jangan sampai nanti timbul lagi masalah baru yang bisa merugikan semua, apalagi penyelenggaraan turnamen ini kan tidak memiliki keamanan dan tim medis,” pungkasnya.
Ia menambahkan, keputusan panitia terlalu memihak, sebab jika dilihat keputusan dan kasus sama halnya sewaktu Jurnalis Ternate menggugat Halbar FC, dan hasilnya hanya poin yang dianulir bukanlah diskualifikasi.
“Atas sikap keberatan di atas, kami dari Jurnalis Ternate meminta kejelasan atas keputusan yang telah dikeluarkan pihak panitia. Kami berharap pihak panitia lebih komprehensif, mendalam, dan independent melihat persoalan ini, tanpa ada intervensi dari pihak manapun dan siapapun,” tandasnya.*