Rabu, 4 Desember 2024

Penumpang Rute Ternate-Sofifi, Keluhkan Speed Boat Yang Sering Mogok di Tengah Laut

Speed boat rute Ternate-Sofifi | Foto : Nita/Malut Kaidah

TERNATE, KAIDAH MALUT – Sejumlah penumpang speed boat rute Ternate-Sofifi kembali keluhkan kenyamanan saat berlayar. Mereka merasa khawatir lantaran speed boat yang ditumpangi, sering mengalami mesin mati saat sedang berada di tengah laut.

Kejadian mesin mati dalam pelayaran sudah berulang kali terjadi. Tak hanya itu, para motoris yang awalnya mengaku armada yang dikemudikannya baik-baik saja, justru berbanding terbalik ketika dalam perjalanan pelayaran.

Semestinya, Kantor Kesyahbdaran Otoritas dan Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate yang memiliki kewenangan dalam keselamatan pelayaran, harus lebih menekanan dengan mempertegas aturan pelayaran kepada para motoris bahkan pemilik speedboat rute Ternate-Sofifi.

Iksan salah satu warga Bastiong kepada malut.kaidah.id, Jumat, 3 Desember 2021 mengaku, sering mengalami mesin yang mati ketika dalam perjalanan pelayaran laut dengan speed boat. Salah satu PNS di Pemerintahan Provinsi Maluku Utara ini bahkan menyatakan, mesin bermasalah sering terjadi saat speed boat berada di tengah laut.

Padahal, kata dia, speed boat yang ia tumpangi secara fisik tampak dalam kondisi baik. Namun, ketika di tengah laut pasti speed boat mengalami mati.

“Saya naik itu speed mesin tiga, pas di tengah laut salah satu mesin mati, akhirnya sampai Sofifi hanya dua mesin yang fungsi,” akunya.

Senada dengan Fitri, Wanita Parubaya yang notabene beraktivitas Ternate-Sofifi itu mengungkapkan, dirinya justru selalu mengalami hal serupa. Ia mengaku karena keseringan mengalami hal seperti itu ketika dalam perjalanan, sehingga ia pun pernah menanyakan kepada motoris kenapa hal itu bisa sering terjadi ketika di tengah laut.

Padahal menurut dia, kondisi speed boat sebelum berangkat terlihat baik-baik saja.

“Saya tanya di motoris, ini kenapa setiap di tengah laut pasti mesin mati. Kita ini penumpang juga sering was-was kalau begini,” kata Fitria.

Berdasarkan data yang dihimpun malut.kaidah.id, semua armada yang mangkal di pelabuhan Semut Mangga Dua, selalu dilakukan pemeriksaan oleh instansi terkait yakni KSOP Kelas II Ternate. Mulai dari kesiapan armada, kondisi sebelum berangkat, kapasitas penumpang, bahkan safety armada tersebut. Namun, hal ini sering saja terjadi. Itu berarti, KSOP Kelas II Ternate kurang memberikan ketegasan kepada para motoris atau pemilik speed boat. Lantaran, sudah berulang kali terjadi, tetapi karena kurangnya ketegasan atau sanksi yang lemah, sehingga aturan yang diberikan pihak terkait tak pernah dihiraukan oleh motoris.

Padahal ini menyangkut kenyamanan dan keselamatan para penumpang. Namun, KSOP Kelas II Ternate berdalih imbaun bahkan teguran sudah dilakukan.

Bukan hanya itu, ketika hendak berlabuh para motoris juga sering melakukan ship tilt atau tendreng kapal. Dimana speed boat yang akan berlabuh sering menggunakan cara tersebut dengan menurunkan penumpang, melalui speed boat yang lain. Ini tentunya dari sisi keselamatan sangat berbahaya. Karena bisa saja, penumpang terpeleset atau jatuh ketika berpindah dari speed boat satu ke lainnya.

Terpisah, Danpos Pelabuhan Semut Mangga Dua, Apriyanto ketika diwawancara malut.kaidah.id via telepon mengaku, pihaknya masih akan mengecek armada. Ia beralasan speed boat yang sering mogok di tengah laut, disebabkan kemungkinan banyak sampah yang terapung di laut.

Olehnya itu, kata dia, dirinya harus memastikan kendala apa saja yang dialami speed boat, sehingga mesinya mati.

“Ya namanya saja di laut kita kan tidak tahu. Dari sini kan bagus lalu tiba-tiba di tengah laut mati, dan itu kan ada kendala-kendala teknis di tengah laut. Yah namanya juga di laut,” cetusnya.

Ia bilang, pihaknya akan menanyakan kepada pihak motoris apa saja kendala saat berlayar, sehingga bisa diketahui pula kendala teknisnya.

“Kan tinggal saya tanyakan saja sebentar kondisi speed boatnya,” ucapnya.

Disentil soal sanksi tegas, ia mengaku belum ada sanksi, karena harus mengecek terdahulu pelanggaran yang dilakukan pihak speed boat.

“Sanksi tegas bagaimana bu, sanksi itu kan kita lihat dari tingkatan kelalaiannya dulu. Sanksi ada tiga, ada sanksi ringan, sedang dan berat jadi harus kita lihat dulu. Kita mengecek dulu siapa tahu cuma kelalaian atau karena busi atau tersangkut rumput baling-balingnya kan. Jadi kita lihat dulu,” tandasnya.*