TERNATE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memastikan harga kebutuhan pokok saat jelang Natal dan Tahun baru (Nataru) aman.
Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman mengatakan pertemuan ini sangat penting dan strategis, karena menyangkut tugas dan fungsi pemerintah dałam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, serta mensejahterakan masyarakat.
“Ketiganya saling berkolerasi, karena kalau laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi inflasi juga tinggi tidak membawa dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Jasri saat memimpin rapat koordinasi bersama TIPD, Kamis, 2 Desember 2021.
Meski saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi ketidakpastian, namun kata Jasri, perekonomian daerah semakin membaik, tetapi tetap pemerintah berkewajiban menjaga kewaspadaan.
Menurut Jasri, Kota Ternate berdasarkan pantauan selama 5 tahun terakhir, pada setiap momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) laju inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikan, tak terkecuali di hari raya Natal yang umumnya terjadi peningkatan permintaan dan berpotensi memicu gejolak harga kebutuhan pokok di pasar.
“Fluktuasi harga yang terjadi tersebut umumnya disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan permasalahan distribusi,” tuturnya.
Olehnya itu, Pemkot bersama unsur terkait lainnya perlu mencermati bersama ketersediaan komoditas utama penyumbang inflasi, agar tetap dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau pada fase menjelang nataru.
Apalagi memasuki kuarter akhir tahun 2021, beberapa indikator perekonomian terkini menunjukkan adanya perbaikan dan indikasi pemulihan mulai terlihat.
“Kredit sudah mulai pulih seperti sebelum pandemi, ini artinya roda ekonomi sudah berjalan, sudah terjadi ekonomi recovery dan menuju economy rebound,” jelasnya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan unsur Pemerintah daerah (Pemda), sesuai dengan langkah yang diterapkan pada tingkat nasional untuk menjaga inflasi, diantaranya mengoptimalkan infrastruktur yang sudah dibangun dan membangun infrastruktur pendukungnya, dan menopang ekonomi di tiga daerah yakni Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan dengan memanfaatkan teknologi informasi serta menjaga keseimbangan.
“Sisi pasokan produsen dan konsumen melalui implementasi Strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif sebagai bagian untuk mendukung kestabilan inflasi,” tandasnya.*