TERNATE, KAIDAH MALUT – Pemerintah Kota Ternate bakal membangun drainase porus atau semacam bak penampungan air untuk mengantisipasi krisis air bersih di Kota Ternate.
“Penyiapan drainase porus ini menjadi salah satu terobosan Pemkot Ternate yang belum pernah diterapkan di wilayah lain di Indonesia,” kata Kepala Bidang Pengendalian, Perencanaan, Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, M. Syarif Tjan, Rabu, 17 November 2021.
“Ini inovasi baru di Indonesia yang berbeda dengan sistem bio pori,” tambahnya.
Penerapan sistem drainase porus ini, kata dia, untuk pemasangan melalui saluran di dalam Kota. Sedangakn untuk penerapan di Pulau Hiri yaitu, reverse osmosis yang merupakan teknologi pengolahan air yang sangat umum digunakan, untuk menghasilkan air yang berkualitas tinggi. Dan ini, lanjut dia, akan dilakukan melalui Balai Sungai Wilayah (BWS) Maluku Utara, dengan melakukan pemasangan pipa di bawah laut, tetapi akan sangat sulit, karena arus laut menuju Hiri yang terlalu kuat.
“Maka khusus untuk Pulau Hiri kita rencanakan membuat sumur resapan,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman turut membenarkan adanya rencana penerapan sistem tersebut.
Wali Kota berkata, pihaknya telah berkoordinasi dengan BWS. Hanya saja, untuk penerapan sistem tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Kita juga pikirkan termasuk estimasi anggaranya. Sedangkan untuk sumur resapan sudah ada regulasi yang kita siapkan,” jelas Wali Kota.
Mengenai penerapan sistem tersebut, kata Wali Kota Ternate, harus memerhatikan tata kelolanya, kemudian aspek lingkungan, yang nantinya ada konektivitas antara Dinas DLHK dengan Tata Ruang. *